Wali Kota Malang Lanjutkan Tren Positif GPM Stabilkan Harga Pangan Rambah Tunggulwulung

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat membuka gerakan pangan murah di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Minggu (7/9). Foto: Tugusatu/Maghfirotul Hasanah
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat membuka gerakan pangan murah di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Minggu (7/9). Foto: Tugusatu/Maghfirotul Hasanah

Tugusatu.com- Wali Kota Malang Wahyu Hidayat melanjutkan tren positif stabilisasi harga pangan melalui gerakan pangan murah (GPM) di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru. GPM kali ini guna menekan harga pangan yang sempat terkerek saat libur panjang momen perayaan maulud Nabi Muhammad SAW.

“Gerakan pangan murah di Kelurahan Tunggulwulung ini melanjutkan dari gerakan serupa di Kelurahan Mulyorejo. Ini untuk menstabilkan harga pokok,” tegas Wahyu Hidayat, Minggu (7/9).

Warga antusias membeli bahan pokok terutama beras. Mereka memborong pangan pokok itu karena selisih harganya cukup lumayan murah ketimbang membeli di pasar.

Pada kesempatan itu, beras medium yang dijual sebanyak 11 ton dan 1 ton beras premium. Kini, pasokan beras SPHP mencukupi kebutuhan setelah sebelumnya distribusi sempat tersendat.

Menurut Wahyu, GPM ini sangat membantu warga mendapatkan bahan pokok dengan harga murah. Selama September ini, lanjutnya, masih ada 9 kali gerakan pangan serupa di kecamatan.

“Kebutuhan bahan pokok insyaallah kita penuhi semua. Masyarakat bakal mendapatkan beras SPHP. Dalam kondisi saat ini pemerintah tetap memperhatikan walaupun ada kenaikan harga. Sebab, gerakan pangan murah tetap menggelontor pangan. Ini menjamin kestabilan sesuai perintah Bapak Presiden,” katanya.

Wahyu menegaskan dalam waktu dekat akan melakukan pengecekan harga pangan di pasar rakyat. Bahkan, upaya stabilisasi harga pangan juga melibatkan tim pengendalian inflasi daerah. Kini, inflasi di Kota Malang masih terkendali.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina mengatakan Kota Malang mengalami deflasi bulanan sebesar 0,07% (month to month/mtm) pada Agustus 2025 setelah sebulan sebelumnya mencatatkan inflasi sebesar 0,12% (mtm).

Deflasi didorong oleh penurunan harga sejumlah komoditas hortikultura seperti cabai rawit dan tomat. Penurunan harga tomat, cabai rawit, telur ayam ras, bensin, dan sawi putih, masing-masing dengan andil deflasi sebesar -0,11%, -0,10%, -0,03%, -0,02%, dan -0,02% (mtm).

Penulis: Maghfirotul HasanahEditor: Bagus Suryo