Tugusatu.com- Aktivitas pariwisata di Kota Malang, Jawa Timur, mulai kondusif setelah sepekan terakhir terimbas serangkaian demo di berbagai daerah yang begitu menekan.
Kini, masyarakat kembali menjalani kehidupan seperti biasa. Indikatornya, mobilitas penduduk mulai pulih, terlihat arus lalu lintas padat dari sebelumnya sempat lengang. Saat serangkaian demo di berbagai daerah melanda, toko-toko di Kayutangan dan sekitar gedung DPRD terpaksa tutup. Sekarang, aktivitas ekonomi kembali normal.
Kota Malang kondusif lantaran berbagai pihak saling mewujudkan keamanan. Personel TNI, Polri, Pemkot Malang dan berbagai elemen masyarakat berjaga di gedung DPRD dan Balai Kota Malang.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki, Jumat (5/9), menyatakan imbas demo begitu terasa membuat okupansi menurun.
“Saat 1 hari sampai sekarang setelah demo, berdampak bagi hotel dan restoran, okupansi menurun. Saat ini menjadi 20%-30%,” tegas Agoes.
Pengelola kampung tematik juga merasakan hal serupa. Ketua Forkom Pokdarwis Malang, Isa Wahyudi akrab disapa Ki Demang mengungkapkan wisatawan membatalkan kunjungan, ada pula yang mengganti jadwal wisata. Kala awal marak demo, koridor luar dan dalam Kayutangan sepi.
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita mengatakan rapat dewan bersama eksekutif semula luring, selama sepekan ini menerapkan daring.
“Insyaallah Senin (8/9) akan luring kembali,” ucapnya.