Disporapar Kota Malang Tingkatkan Animo Kunjungan Wisata Sejalan Program 1000 Event

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Program 1000 event olahraga, seni, budaya dan ekonomi kreatif setiap tahun di Kota Malang bakal membangkitkan bisnis hotel dan restoran yang lesu akibat terdampak kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.

Program unggulan itu diluncurkan Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin menyatu dalam visi menuju Kota Malang Mbois dan Berkelas.

“Sebelum liburan memang ada penurunan okupansi,” tegas Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, Rabu (9/4).

Baihaqi menjelaskan akan berupaya meningkatkan animo kunjungan wisata sehingga imbasnya dirasakan oleh pelaku hotel dan restoran. Sebab, perhotelan menjadi andalan berkontribusi menumbuhkan perekonomian. Bila okupansi hotel menurun, lanjutnya, akan berdampak pada pendapatan asli daerah.

Salah satu upaya Disporapar Kota Malang dalam waktu dekat ini dengan meningkatkan gelaran Malang Sehat, Lari 5 K, jalan sehat, dan pemilihan kakang mbakyu cilik. Berbagai perhelatan itu guna memeriahkan HUT Kota Malang ke-111.

Termasuk Porprov Jatim menjadi bagian penting yang nantinya bakal meningkatkan kunjungan wisata dan okupansi hotel. Selama libur Lebaran ini, lanjutnya, kunjungan wisata meningkat 20% sampai 30%. Kunjungan wisata tertinggi di Kayutangan Heritage, taman kota dan kampung tematik.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Malang Arif Tri Sastyawan menyatakan akan menjalin komunikasi bersama Disporapar mengingat pengusaha hotel telah merasakan imbas kebijakan efisiensi anggaran. Akibatnya, pengusaha menerapkan sistem shift pada karyawan dan merumahkan pekerja meski tidak sampai putus hubungan kerja (PHK).

Dalam konteks ini, Pemkot Malang berupaya jangan sampai terjadi PHK sehingga angka pengangguran terbuka bisa menurun.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki mengatakan okupansi hotel merosot rata-rata 30% usai Lebaran. Saat ini, pelaku usaha berusaha bertahan sembari mencari solusi terbaik.

Penulis: Bagus SuryoEditor: Bagus Suryo