Tugusatu.com- Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin memastikan stok bahan pangan sekaligus mengecek takaran minyakita dan minyak goreng merek lainnya, Kamis (13/3).
Pagi itu, Wahyu dan Ali panen cabai, lalu mengunjungi peternakan ayam petelur. Keduanya bersama Dandim 0833/Kota Malang, Letkol Arm Aris Gunawan juga Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita.
Adapun lokasi panen cabai di lahan milik Slamet, Kelompok Tani Ainul Hayat I, Kampung Baran, Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang. Selanjutnya, mereka menuju Pasar Bunulrejo.
“Cabai kita panen di Wonokoyo, harga dari petani Rp50 ribu per kg jenis kaliber. Kita cek di pasar, harga cabai Rp70 ribu sampai Rp95 ribu per kg,” tegas Wahyu Hidayat.
Wahyu menjelaskan akan mencari skenario guna stabilisasi harga pangan lewat warung tekan inflasi (WTI) dan kerja sama antardaerah terkait pengadaan cabai. Pasalnya, ada kecenderungan harga melonjak lagi saat mendekati Lebaran.
“Kerja sama antardaerah tahun kemarin membeli cabai dari Lumajang. Selanjutnya harga turun setelah membentuk WTI,” katanya.
Menakar minyakita
Di Pasar Bunulrejo, Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin dan Dandim 0833/Kota Malang, Letkol Arm Aris Gunawan mengecek volume minyakita. Bukan saja minyakita yang dicek, melainkan minyak goreng sejumlah merek kemasan plastik dan botol juga dipastikan sesuai takaran.
Hasilnya, minyakita kemasan botol 800 mililiter hanya terisi 755 mililiter. Sedangkan volume minyak goreng merek lainnya sesuai seperti yang tertera di kemasan.
Wahyu mengatakan tim satgas pangan akan menindaklanjuti temuan tersebut.
“Satgas pangan nanti menindaklanjuti, tadi sudah difoto dan dicatat. (Penindakan) biar nanti yang berwenang. Kita hanya survei,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita menyatakan polisi pastinya menindak pelaku terkait minyakita yang merugikan masyarakat.