Tugusatu.com- Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menjelaskan gelaran pasar murah serentak di lima kecamatan untuk melayani masyarakat menjelang Lebaran. Gelaran ini selain memberikan kemudahan akses pangan dengan harga terjangkau, sekaligus pengendalian inflasi.
“Kita cek harga selisihnya signifikan dengan pembatasan pembelian,” tegas Wahyu Hidayat usai gelaran pasar murah menjelang Lebaran di Lapangan Merjosari, Selasa (11/3).
Wahyu mengungkapkan pasar murah menjual 2 ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog. Beras subsidi itu dijual Rp56.500 per kemasan 5 kg ketimbang harga di pasar Rp60.000.
Beras SPHP menjadi beras termurah di tengah harga beras yang melampaui harga eceran tertinggi, yakni beras medium berbagai merek dijual Rp72.000 sampai Rp75.000 per kemasan 5 kg di pasar.
Alhasil, warga penerima manfaat pun antusias lantaran SPHP mulai dijual lagi setelah sempat disetop oleh Badan Pangan Nasional sejak 7 Februari 2025 lalu.
Ibu Solihatin, warga Tlogomas, berterima kasih kepada Wali Kota Wahyu. Ia semringah dengan belanja Rp200.000 bisa mendapatkan beragam kebutuhan seperti beras, gula, telur, minyak goreng, dan lainnya.
Selain menggelar pasar murah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan mengecek harga dan pasokan bahan pokok di pasar.
“Kalau perlu kita akan mengaktifkan lagi warung tekan inflasi Mbois ilakes,” tutur Wahyu.
Selanjutnya, Pemkot Malang akan menjalin kerja sama antardaerah guna memenuhi kebutuhan bahan pokok. Cabai bila harganya tetap melonjak, nanti akan dijual di warung tekan inflasi.
Di sisi lain, Satgas pangan melibatkan polisi dan kejaksaan juga menelisik adanya kecurangan volume minyakita.
Saat ini, Bulog Malang sudah menggelontorkan 40 ton SPHP di Malang Raya dari total penugasan sebanyak 850 ton.
“Penugasan ini hanya khusus Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) selama Ramadan,” ucap Pemimpin Cabang Bulog Malang M. Nurjuliansyah Rachman.
Sedangkan stok beras di gudang Bulog Malang cukup melimpah mencapai 27.000 ton. Di sisi lain, pihaknya terus menyerap gabah dan beras petani dengan capaian sekitar 7000 ton setara beras.