Tugusatu.com- Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Viada Hafid mendorong perguruan tinggi mengembangkan dan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk ketahanan pangan.
“Kami mendorong kampus membantu aplikasi misalnya bidang ketahanan pangan untuk swasembada,” tegas Menkomdigi Meutya Hafid di Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, Minggu (5/1).
Menurut Meutya, kecerdasan buatan akan membantu petani dan peternak dalam meningkatkan produksi dan produktivitas panen.
Namun, guna menghasilkan lebih banyak AI harus sejalan dengan sumber daya manusia yang menguasai teknologi dan informasi.
Dalam hal ini, UB telah membuat terobosan sejalan dengan program pemerintah yang sedang mencetak 9 juta SDM talenta digital sampai tahun 2030.
Saat ini, lanjutnya, pemerintah melakukan percepatan mencapai target 1 juta SDM talenta digital per tahun. Solusinya bekerja sama dengan perguruan tinggi.
“Tingkat kelulusan harus tinggi sehingga bisa membidik lebih dari SDM 1 juta talenta digital per tahun,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Meutya meresmikan AI center di UB. Termasuk menandatangani plakat AI center, dan menyampaikan lembar komitmen pelatihan AI Microsoft untuk UB.
Selain itu juga menerima deklarasi antijudi online dan pinjaman online ilegal dari Rektor UB Prof Widodo.