Tugusatu.com- Pembangunan tempat pembuangan sampah sejalan dengan kemajuan sektor kuliner untuk menunjang pariwisata di Kota Malang, Jawa Timur.
“Memang harus kita tata kaitannya bagaimana kuliner itu bisa menjadi kunjungan bagi warga masyarakat,” tegas Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan, Rabu (13/11).
Kemajuan pariwisata membuat usaha kuliner bermunculan menyambut wisatawan Nusantara maupun mancanegara. Alhasil, pelaku UMKM meraup rezeki dari banyaknya pengunjung. Selain itu, Kota Malang sebagai kota pendidikan membuat usaha kuliner memiliki ceruk pasar semakin lebar.
Di sisi lain, keberadaan TPS yang terkadang lokasinya dempet permukiman penduduk dan berdekatan dengan wisata kuliner membuat lingkungan kurang nyaman.
Akhirnya, mengurangi minat pengunjung untuk belanja dan berwisata. Di TPS Tunjungsekar lokasinya berdekatan dengan wisata kuliner Sudimoro.
Karena itu, Iwan mendorong percepatan rehabilitasi dan revitalisasi enam TPS tuntas Desember 2024. Desain TPS sesuai ketentuan teknis dan pengelolaannya tersistem sehingga membuat nyaman masyarakat.
“TPS-TPS yang tidak terkelola dengan baik ini salah satu tujuan kita untuk membenahi. Membenahi artinya ini yang perlu kita dorong bersama dan kita perlu kolaborasi bersama,” katanya.
Iwan membuat terobosan melibatkan partisipasi pengusaha dalam pembangunan. Sumber pendanaan pembangunan selain APBD juga CSR dari pengusaha yang tergabung dalam Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kota Malang.
Iwan yang menerapkan strategi penyelenggaraan pemerintahan daerah melibatkan peran aktif para aktor pelayanan publik memperkuat sinergi dan kolaborasi berbagai pihak. Hasilnya, kinerja program prioritas Pemkot Malang meningkat dan target cepat tercapai.
Dalam empat bulan ini, Iwan gercep menyelesaikan berbagai persoalan, di antaranya merehabilitasi 11 SDN yang rusak dan merevitalisasi 6 TPS. Semua itu dengan dukungan dana tanggung jawab sosial perusahaan selain APBD untuk meneruskan keberlanjutan pembangunan.
Sedangkan revitalisasi Pasar Besar yang dalam satu dekade menjadi pekerjaan rumah tuntas hanya dalam waktu empat bulan sejak Iwan dilantik menjadi Penjabat Wali Kota Malang pada Agustus 2024 lalu.
Kini, pertumbuhan usaha kuliner mendorong UMKM cepat naik kelas. Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi mengatakan usaha kuliner tumbuh 15% dari total 21.270 UMKM yang terkurasi.
Kemajuan UMKM berkontribusi menumbuhkan perekonomian Kota Malang pada 2023 sebesar 6,02%, adapun pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 6,32%.
UMKM juga memberikan andil dalam menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2023 sesuai data BPS di Kota Malang dari 7,66% menjadi 6,80%. Begitu juga angka kemiskinan menurun jadi 3,91% pada Agustus 2024 dari semula 4,26%.