Penjabat Wali Kota Malang Tuntaskan Persampahan Sampai Pusat

Tempat pembuangan sampah (TPS) Tombro di Tunjungsekar akan dibangun dengan dukungan dana tanggung jawab sosial PT. Arta Asia Putra Rp463,118 juta. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Tempat pembuangan sampah (TPS) di Tunjungsekar akan dibangun dengan dukungan dana tanggung jawab sosial PT. Arta Asia Putra Rp463,118 juta. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Pemerintah Kota Malang membangun enam tempat pembuangan sampah (TPS) dengan dukungan dana tanggung jawab sosial perusahaan. Enam TPS itu menjadi percontohan berbasis ekonomi sirkular.

“Enam TPS ini hanya pilot, tentunya kita akan mengintervensi 57 TPS yang ada di Kota Malang,” tegas Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan, Kamis (13/11).

Adapun empat TPS di antaranya berada di Jalan Kartini, Purwantoro, Merjosari, dan Kedungkandang. Desain TPS dibuat tertutup dengan teknologi yang memadai sehingga mendukung keindahan kota. Sekaligus untuk kenyamanan warga pengguna jalan.

Iwan menjelaskan pengelolaan sampah di Kota Malang sudah baik. Hanya saja perlu peningkatan dalam hal ekonomi sirkular.

“Pengolahan sampah kalau kita lihat Kota Malang sudah baik, sudah bagus. Tapi ada hal-hal yang kecil-kecil proses pengolahan ekonomi sirkular yang masih perlu ditingkatkan,” katanya.

Dalam hal ini, Iwan akan terus mengawal pembangunan persampahan sampai tuntas yang prosesnya berkolaborasi bersama organisasi perangkat daerah dan sinergi dengan pemangku kepentingan.

Bahkan, pengelolaan persampahan di Kota Malang akan ditingkatkan sejalan program di Kemendagri. Dengan demikian, implementasi program berkelanjutan sampai akhirnya menyelesaikan persoalan sampai tuntas.

“Mari kita sama-sama mengerjakan itu agar Kota Malang menjadi contoh, menjadi pilot,” ujarnya.

Imbas dari pengelolaan sampah yang baik, lanjutnya, akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan kesejahteraan. Dampak bergandanya, Kota Malang menjadi model terbaik pengolahan modern sampah yang banyak dikunjungi berbagai daerah dan negara.

Bila demikian, Kota Malang bisa menambah PAD selain dari pengolahan sampah juga dari para tamu yang datang. Sekaligus meningkatkan citra sebagai kota pendidikan yang membanggakan.

Selain membangun TPS, Iwan juga menyelesaikan rehabilitasi 11 dari 51 gedung SDN yang rusak. Pendanaan dari dukungan tanggung jawab sosial perusahaan. Sedangkan APBD 2025 sudah dianggarkan Rp15 miliar untuk rehabilitasi gedung SD lainnya.

Iwan gerak cepat menuntaskan pembangunan secara optimal. Bahkan, pembangunan Pasar Besar Malang dan penanganan banjir di Jalan Soekarno Hatta ada kepastian pembangunan pada 2025 dan 2026 setelah satu dekade menjadi pekerjaan rumah Kota Malang. Anggaran pembangunan dari APBN dan APBD Pemprov Jatim selain APBD Kota Malang.

Semua itu, Iwan selesaikan dalam waktu empat bulan dengan menerapkan 11 program prioritas sebagai penjabat wali kota.

Sebelas program prioritas, yaitu revitalisasi Pasar Besar Malang, penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi Jatim 2025 dan pembangunan tempat pembuangan sampah (TPS).

Prioritas lainnya ialah soal penanganan banjir di kawasan Jalan Soekarno Hatta dan pengadaan lahan parkir di Kayutangan. Termasuk pengembangan Malang Creative Center (MCC) dan usaha mikro, rehabilitasi sekolah SD dan SMP, Bansos terpadu, optimalisasi PBB dan rehabilitasi Alun-Alun Kota Malang.

Penulis: Andhena Wisnu WardanaEditor: Bagus Suryo