Tugusatu.com- Sebanyak empat tempat pembuangan sementara (TPS) sampah di Kota Malang, Jawa Timur, rencananya rampung pada Desember 2024 nanti.
Program prioritas pembangunan itu bagian penting meningkatkan tata kelola pengelolaan persampahan. Termasuk menyiapkan penerapan Local Service Delivery Improvement Program (LSDP) di Kota Malang.
Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menyatakan pengelolaan TPS menerapkan sistem ekonomi sirkular. Harapannya, dampak berganda dari penerapan sistem itu meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat.
Dengan demikian, keberadaan TPS yang dikelola secara baik akan mengurangi timbulan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang yang kini menerapkan sanitary landfill.
“Pengolahan sampah menerapkan ekonomi sirkular bisa menjadi sumber pendapatan daerah maupun masyarakat,” kata Iwan Kurniawan, kemarin.
Iwan menekankan pengangkutan sampah pukul 06.00-07.00 WIB. Hal itu demi kenyamanan warga ketika beraktivitas berangkat kerja dan sekolah. Di sisi lain, Dinas Lingkungan Hidup, camat dan lurah mengawasi proses pembangunan TPS secara berkelanjutan. Setiap TPS harus terpasang kamera pemantau atau CCTV.
Adapun empat TPS yang direncanakan kelar pada Desember nanti, yaitu TPS Kartini di Jalan Cokroaminoto, Kelurahan/Kecamatan Klojen, seluas 72 meter persegi. Selain itu, TPS Purwantoro di Jalan Sulfat, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, seluas 106 meter persegi.
Selanjutnya, TPS Merjosari di Jalan Mertojoyo Selatan, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, seluas 76 meter persegi. TPS lainnya di Kedungkandang, Jalan Ki Ageng Gribik, Kelurahan/Kecamatan Kedungkandang, seluas 70 meter persegi.
Sesuai data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), timbulan sampah di Kota Malang tahun 2023 sebanyak 778,34 per hari, adapun timbulan sampah per tahun sebanyak 284.095,41 ton.
Reporter/Editor: Bagus Suryo
Sumber: Bagian Prokompim Kota Malang