Tugusatu.com, MOJOKERTO– Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, tumbuh menjadi destinasi pariwisata unggulan nasional.
Desa wisata itu kian atraktif setelah mengembangkan potensi budaya, sejarah Kerajaan Majapahit dan ekonomi kreatif. Alhasil, kemajuan desa membuat warganya sejahtera.
“Keberadaan desa yang berkembang berhasil menurunkan kemiskinan. UMKM tumbuh dan berkembang, sekarang bermunculan ekosistem baru,” tegas Kepala Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Pradana Tera Mardiatna, Minggu (28/7).
Pradana menjelaskan semula ada sekitar seribuan warga miskin. Setelah pemerintah desa mengembangkan desa wisata, dalam dua tahun ini angka kemiskinan menurun drastis.
“Warga miskin tinggal 400 orang dari sebelumnya 1.200-1.300 saat pandemi,” katanya.
Di Bejijong, lanjutnya, memiliki daya tarik Candi Brahu, Makam Siti Inggil, Maha Vihara dan Museum Trowulan. Wisatawan juga bisa mengunjungi sentra industri cor kuningan dan kerajinan batik.
“Produk unggulan kami kaos oblong Majapahit, kerajinan kuningan, batik dan paket wisata,” ucapnya.
Termasuk pagelaran wayang kulit dan UMKM telur asin asap. Para pelancong juga bisa menginap karena warga membuka usaha penginapan lengkap dengan kuliner tradisional.
Desa Bejijong memiliki sejarah lintas masa lantaran sudah ada sejak zaman Mataram Kuno. Desa berkembang era Kerajaan Majapahit yang mengesankan sampai sekarang. Keberadaan benda purbakala menyatu dengan ragam budaya menjadi daya tarik wisata yang eksotis.
Di desa ini, warga mengembangkan pertanian dan kerajinan cor kuningan secara turun temurun. Teknologi Kuningan itu ada sejak zaman Majapahit.
Saat ini, Pokdarwis dan BUMDes menjual paket wisata mulai paket trip sehari Rp200.000 sampai paket trip 3 hari 2 malam Rp875.000.
“Wisatawan dari Prancis dan Amerika rutin tiap bulan berkunjung,” ujarnya.
Menurut Pradana, Bejijong bisa maju seperti sekarang berkat peran aktif warga dan pemangku kepentingan. Sumber daya manusia menjadi bagian penting pengembangan desa wisata. Sampai akhirnya, BUMDes yang berdiri tanpa modal berhasil meraup pendapatan
Rp88 juta per bulan dari mengembangkan wisata.
“Tantangan membangun kampung wisata itu pada SDM dan sinkronisasi regulasi antara perda dan perdes,” tuturnya.
Desa Wisata Kampung Majapahit Bejijong peringkat 50 besar Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Kedepan, pengembangan budaya Majapahit tetap menjadi yang utama sebagai upaya percepatan memajukan pariwisata selaras dengan era kekinian.
Penulis/Editor: Bagus Suryo