Penjabat Wali Kota Malang Lakukan Skema Rekayasa Lalu Lintas, Sejumlah Ruas Jalan Jadi Perhatian

Kondisi arus lalu lintas di Jalan Ahmad Yani Kota Malang yang sering terjadi kemacetan. Foto: Dok. Tugusatu.com
Kondisi arus lalu lintas di Jalan Ahmad Yani Kota Malang yang sering terjadi kemacetan. Foto: Dok. Tugusatu.com

Tugusatu.com, MALANG– Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, mengurai kemacetan dengan menerapkan sejumlah skema rekayasa lalu lintas.

Dalam Rapat forum lalu lintas dan angkutan jalan, Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menekankan rekayasa lalin meliputi Jalan Malik Dalam, Jalan Mayjend Sungkono, Jalan Brigjend S. Riadi sampai Jalan Basuki Rahmat. Jalan poros yang kerap terjadi kepadatan kendaraan berada di Raja Bally, Jalan Semeru dan Jalan Kawi.

“Kemacetan terjadi tidak setiap waktu, tetapi hanya pada jam puncak karena pergerakan kendaraan mengarah ke pusat kota,” tegas Wahyu Hidayat, Selasa (23/7).

Karena itu, forum lalu lintas akan menerapkan skema rekayasa untuk mengurai kemacetan yang biasa terjadi pada Jumat, Sabtu dan Minggu.

Pengaturan di Jalan KH Malik Dalam terutama arus kendaraan dari eksit tol tidak boleh langsung belok kanan. Sedangkan di Jalan Mayjend Sungkono sejalan dengan relokasi Pasar Gadang di Terminal Hamid Rusdi. Hal itu guna mengurangi beban kendaraan di ruas jalan setempat.

Pengaturan lainnya di Jalan Bandung dengan cara membangun jembatan penyeberangan. Namun, prosesnya perlu kajian dan sosialisasi.

“Jalan Bandung sering macet karena orang tua menjemput anak sekolah pakai mobil. Sudah ada upaya kerja sama dengan pihak sekolah, tapi balik (macet) lagi. Nanti kita membuat kebijakan,” ujarnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kota Malang Asmualik memberikan masukan perlunya kebijakan standardisasi sekolahan negeri dan swasta. Sebab, lanjutnya, sekolahan terdekat itu yang terbaik bagi anak-anak. Dampaknya, orang tua tidak perlu mengantar dan menjemput anak sekolah sehingga bisa mengurangi kepadatan kendaraan di jalan raya.

Selanjutnya, Pemkot Malang segera membuat kebijakan pembenahan transportasi massal. Caranya bisa dengan memberikan subsidi dan pembayaran berbasis aplikasi untuk kepastian tarif. Pelebaran jalan dan membuat jalan layang juga penting terutama di lokasi persimpangan.

“Anggarannya dibicarakan dengan DPRD,” ujarnya.

Reporter/Editor: Bagus Suryo