Kampung Tematik di Kota Malang Perlu Perawatan

Kampung Warna Warni di Kota Malang. Tugusatu/Bagus Suryo
Kampung Warna Warni di Kota Malang. Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com, MALANG– Cat di rumah-rumah warga yang menjadi daya tarik pariwisata Kampung Warna Warni Kota Malang, Jawa Timur, mulai kusam. Objek wisata berbasis kampung yang menjadi andalan itu kini perlu perawatan.

“Soal kampung tematik saat Ngombe STMJ (Ngobrol Mbois Ilakes Senam Tahes Mbois Jumat), bahwa Pokdarwis dan Ketua RW menyampaikan itu,” tegas Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat merespons kondisi ini sesuai permintaan masyarakat, Selasa (16/7).

Wahyu mengatakan warga menyampaikan hal ini sejak 2-3 bulan lalu setelah adanya dana tanggung jawab sosial (CSR) dari sejumlah perusahaan.

Namun, Wahyu perlu membicarakan teknis menerima CSR agar dana itu sah sesuai aturan masuk di Pemkot Malang. Termasuk pelaksanaan pengecatan rumah-rumah warga mengingat kampung itu padat penduduk.

“Ada CSR, kita atur, harus ada kejelasan, untuk membantu mengubah warna yang kusam menjadi baik lagi,” katanya.

Setelah itu, proses pengecatan baru bisa dilakukan secara gotong royong.

“Saya minta masyarakat sekitar turut membantu. Kita kerja sama dengan DPUPRPKP (Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman) bagaimana proses mengecatnya.”

“Saya juga minta Kadis Porapar (Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata memperhatikan itu,” ujarnya.

Dalam konteks ini, Wahyu menekankan perlunya regulasi melalui peraturan wali kota guna merawat secara berkelanjutan kampung tematik. Perwal diperlukan meski pembangunan kampung tematik sudah masuk kebijakan rencana induk pariwisata.

Objek wisata termasuk kampung tematik di Kota Malang sebanyak 23 lokasi. Saat ini, warga bersama Pokdarwis merawat kampung mereka secara swadaya.

Kendati demikian, kampung tetap eksotis. Warganya hidup harmonis sehingga tak menyurutkan minat wisatawan berkunjung di kampung setempat. Pelancong demen berwisata lantaran masyarakatnya ramah. Pengunjung menikmati suasana kampung yang khas.

Kini, warga meminta Pemkot Malang hadir memberikan dukungan perawatan guna mempertahankan kampung agar nyaman dikunjungi sekaligus menjaga daya tarik.

Bukan saja Kampung Tridi dan Kampung Warna Warni, tetapi kampung tematik lainnya juga butuh sentuhan dan promosi.

Reporter/Editor: Bagus Suryo