Tugusatu.com, MALANG– Pemkot Malang, Jawa Timur, menyatakan rumah tidak layak huni yang ditempati warga miskin mencapai 1.106 rumah di lima kecamatan. Adapun kemampuan anggaran penyaluran bantuan hanya 100 rumah per tahun sebesar Rp20 juta per rumah.
“Pemkot Malang setiap tahun membantu perbaikan 100 rumah dari seribu rumah tidak layak huni menggunakan APBD,” tegas Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat usai menyerahkan bantuan di Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Selasa (2/7).
Bantuan ini untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Selama ini, bantuan tepat sasaran karena sesuai penerima manfaat yang membutuhkan.
Wahyu menjelaskan bisa saja menuntaskan perbaikan seluruh rumah tidak layak huni secepatnya dengan catatan anggaran disetujui oleh DPRD.
“Kalau ada anggaran lebih dan disetujui DPRD, tidak terlalu lama kita selesaikan,” ujarnya.
Selama ini, Pemkot Malang berusaha melakukan percepatan. Caranya bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Untuk itu, Wahyu menekankan pada lurah, RT dan RW memantau jumlah warga yang masih menempati rumah tidak layak huni. Tujuannya agar data akurat sehingga penanganan bisa terukur.
“Program bantuan sosial dirancang untuk masyarakat berpenghasikan rendah agar mereka bisa tinggal di rumah layak huni dan sehat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Malang Dandung Julhardjanto menambahkan bantuan sosial rumah tidak layak huni secara berkelanjutan.
“Pemkot Malang berusaha memenuhi rumah layak dan memberikan kemudahan secara bertahap dan berkelanjutan. Harapannya warga menempati rumah yang layak dan sehat untuk pembinaan keluarga,” tuturnya.
Bantuan kali ini, lanjutnya, untuk 8 rumah di Kelurahan Tulusrejo. Bantuan serupa 11 rumah di Kecamatan Sukun, 29 rumah di Kecamatan Blimbing. Termasuk 3 rumah di Kecamatan Klojen, 13 rumah di Kecamatan Kedungkandang dan 44 rumah di Kecamatan Lowokwaru.
Jumlah rumah tidak layak huni pada 2023 sesuai data di Malang Satu Data sebanyak 1.106 unit. Sedangkan rumah layak huni sebanyak 636.898 unit. Masyarakat berpenghasilan rendah yang menempati rusunawa sebanyak 249 keluarga.
Reporter/Editor: Bagus Suryo