Tugusatu.com, MALANG—Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Potato Seeds diklaim sukses memproduksi benih kentang unggul bebas virus.
Koordinator UMM Potato Seeds, Syarif Husen, menjelaskan salah satu faktor kunci di balik kesuksesan unit bisnis tersebut adalah penerapan inovasi teknologi dalam proses produksi benih kentang. Teknologi Temporary Immersion Bioreactor (TIB) merupakan hasil pengembangan oleh tim peneliti UMM yang Syarif ketuai.
“Itu menjadi andalan inovasi dalam industri benih yang berjalan. TIB memungkinkan produksi benih kentang dalam skala besar dengan kualitas yang lebih baik dan waktu yang lebih singkat dibandingkan metode konvensional,” katanya, Kamis (19/9/2024).
Menurutnya, UMM Potato Seeds tidak hanya berfokus pada inovasi teknologi, tetapi juga membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak terkait. Di antaranya dengan para petani, pemerintah, dan lembaga penelitian.
Kemitraan ini memungkinkan pertukaran pengetahuan, akses ke sumber daya, dan distribusi benih kentang yang lebih luas. Dalam upaya meningkatkan swasembada benih kentang, UMM Potato Seeds menjalin kerjasama dengan mitra penangkar benih dasar yang tersebar di seluruh Jawa Timur.
Kolaborasi ini, dia menegaskan, diharapkan dapat mempercepat produksi benih berkualitas tinggi dan memenuhi kebutuhan petani di wilayah tersebut.
Syarif mengatakan, meskipun telah mencapai banyak prestasi, UMM Potato Seeds masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan pemasaran ke luar Jawa, persaingan bisnis, dan perubahan iklim, namun tantangan ini juga membuka peluang bagi pihaknya untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk baru yang lebih adaptif terhadap kondisi lingkungan
yang dinamis.
Dengan adanya UMM Potato Seeds, dia berharap, mampu memberikan dampak ekonomi dan berkembangnya usaha penakar benih kentang dasar di Jawa Timur. Hal itu bis dilihat dari kajian ekonomi prospek profitabiltas dari usaha bisnis penangkar benih, baik benih penjenis maupun benih dasar kentang.
Pada profitabilitas usaha benih penjenis, produk yang dihasilkan dalam program ini adalah benih kentang bebas virus berupa plantlet dan didistribusikan ke seluruh Indonesia.
“Bisnis ini diperkirakan mampu menghasilkan nilai net present value sebesar Rp628.684.924, sedangkan pada penangakar benih dasar kentang kelas G0 menghasilkan nilai nilai net present value Rp449.850.154,” katanya.
Syarif menjelaskan, UMM Potato Seeds berkomitmen mewujudkan visi untuk menjadi pusat unggulan dalam produksi benih kentang di Indonesia, yakni dengan terus melakukan penelitian dan pengembangan, meningkatkan kapasitas produksi, dan memperluas jaringan distribusi.
Unit bisnis ini dinilai memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan benih kentang berkualitas skala nasional.
“Terlebih dengan dukungan dari Program Usaha Kampus (PUK) dari Kementerian Ristek Dikti yang telah masuki tahun kedua ini. Hal ini tentu dapat meningkatkan omzet penjualan dan menjadi support untuk meningkatkan income generating kampus,” ucapnya.
Editor/Reporter: N-1/Bagus
Sumber: UMM
ISSN 3063-2145