Tugusatu.com- Perusahaan baru rokok sigaret keretek tangan (SKT) bermunculan di Kota Malang, Jawa Timur. Fakta ini menunjukkan Malang menjadi pasar potensial produk rokok SKT.
“Sekarang di Kota Malang sedang booming membuat perusahaan sigaret keretek tangan. Tren ada 35-40 perusahaan baru,” tegas Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kota Malang, Arif Tri Sastyawan, Jumat (20/9).
Arif menjelaskan kemudahan mendirikan perusahaan rokok SKT mendorong tumbuhnya industri produk hasil tembakau tersebut. Periode Januari-September 2024 sudah ada 35-40 pabrik baru rokok.
Yang membuat SKT paling favorit karena perizinan pendirian perusahaan skala mikro menjadi kewenangan pemerintah daerah. Sedangkan pabrik skala sigaret keretek mesin (SKM) melibatkan perizinan di pemerintah pusat.
“SKT itu kewenangan daerah karena OSS (Online Single Submission/perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik) tidak perlu pusat,” ungkapnya.
Arif mengungkapkan hadirnya pabrik baru rokok SKT signifikan mendongkrak kinerja investasi daerah. Semester pertama 2024 ini sudah membukukan investasi Rp1,9 triliun dari target Rp1,4 triliun. Adapun capaian investasi tahun 2023 sebesar Rp2,080 triliun.
Hanya saja para pengusaha rokok SKT kekurangan pekerja sehingga mereka terpaksa mengambil pekerja dari luar Malang. Sebab, kebanyakan warga Malang lebih demen bekerja di mal, toko dan sektor kuliner.
Padahal, lanjut Arif, kerja borongan melinting rokok cukup lumayan Rp40 ribu per seribu batang. Tiap pekerja bisa menghasilkan 2.000 sampai 5.000 batang per hari.
Reporter/Editor: Bagus Suryo
ISSN 3063-2145