MI Al Ihsan dan SDN Mojorejo 01, Dua Jawara Sepak Bola Putri di Ajang MLSC Seri 1 Malang

Mlsc seri 1 malang
Pemain dan Pelatih MI Al Ihsan saat menerima Piala U-10 MLSC Seri 1 Malang. Foto: Tugusatu/Dafa Wahyu Pratama

Tugusatu.com- MI Al Ihsan Turen, Kabupaten Malang dan SDN Mojorejo 01 Kota Batu berhasil mencatatkan namanya sebagai juara dalam gelaran perdana MilkLife Soccer Challenge (MLSC) 2025-2026 seri 1 di Kota Malang.

Kompetisi sepak bola khusus untuk siswi Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah se-Malang Raya ini digelar di Stadion Gajayana, Kota Malang, selama enam hari pada 11-16 November 2025.

Pada partai final Kelompok Umur 10 tahun (U-10), MI Al Ihsan berhasil menundukkan SDN Sawojajar 5 dengan skor telak 4-0. Sementara itu, di Kelompok Umur 12 tahun (U-12), gelar juara diraih oleh SDN Mojorejo 01 Kota Batu setelah mengalahkan SD Pandanlandung 3 dengan skor tipis 1-0.

Kemenangan gemilang MI Al Ihsan U-10 tak lepas dari penampilan gemilang Nagista Maulidina. Siswi berusia 9 tahun itu tidak hanya membawa timnya juara, tetapi juga menjadi pencetak gol terbanyak setelah menghujam empat gol sekaligus di partai puncak.

“Saya senang bisa menjadi top skor dan juara. Ini untuk membanggakan orang tua,” ujar Nagista.

Nagista yang berposisi sebagai penyerang terbiasa berlatih bersama teman laki-laki sehingga kemampuannya berkembang pesat.

“Latihan seminggu tiga kali, biasanya bermain bola sama teman-teman laki-laki. Cita-cita saya ingin bermain untuk timnas putri,” tutur penggemar Cristiano Ronaldo dan Marselino Ferdinan itu.

Di kategori U-12, keberhasilan SDN Mojorejo 01 tak lepas dari soliditas tim. Pelatih sekaligus guru olahraga, Rudi Handoko, menyebut capaian itu lahir dari kerja keras dan dukungan penuh berbagai pihak.

“Kunci utamanya kekompakan, daya juang anak-anak, serta dukungan besar dari orang tua dan para guru sejak awal sampai final,” kata Rudi.

Final mlsc 2025 malang
Gol Penentu SDN Mojorejo 01 yang dicetak lewat titik putih di laga final MLSC Seri 1 Malang. Foto: Tugusatu/Dafa Wahyu Pratama

Ia menekankan betapa berharganya ajang seperti MLSC seri 1 Malang bagi perkembangan sepak bola putri.

“Selama ini sangat jarang ada turnamen yang mewadahi pemain putri. Ini adalah pengalaman pertama bagi kami, dan syukur Alhamdulillah berhasil menjadi juara. Ini merupakan pencapaian yang sangat membanggakan,” ungkapnya.

Rudi menjelaskan bahwa timnya segera mempersiapkan diri dengan serius setelah turnamen MLSC seri 1 Malang diumumkan.

“Kami langsung membentuk tim dan menjalani latihan intensif empat kali dalam seminggu selama kurang lebih tiga bulan,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan pesan bahwa prestasi olahraga tidak mengenal gender. Menurutnya, setiap anak, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi asalkan didukung dengan kemauan keras dan semangat berlatih.

Meski sempat mengirimkan dua tim di kategori U-10 yang belum berhasil, SDN Mojorejo 01 akhirnya berjaya melalui satu-satunya wakilnya di kategori U-12. Rudi berkomitmen untuk terus melanjutkan pembinaan sepak bola putri di sekolahnya.

“Ke depannya, kami berencana untuk lebih mengintensifkan lagi jadwal latihan dan mungkin menambah kuota pemain agar lebih banyak lagi anak perempuan yang tertarik untuk bergabung,” pungkas Rudi.