Pemkab Lamongan Kerja Bareng Keruk Sedimentasi Kali Gayaran

Pemkab Lamongan, Jawa Timur, menormalisasi Kali Gayaran di Desa/Kecamatan Paciran guna mengatasi banjir. Foto: Tugusatu/Yakub/ist
Pemkab Lamongan, Jawa Timur, menormalisasi Kali Gayaran di Desa/Kecamatan Paciran guna mengatasi banjir. Foto: Tugusatu/Yakub/ist

Tugusatu.com- Pemkab Lamongan, Jawa Timur, menormalisasi Kali Gayaran di Desa/Kecamatan Paciran guna mengatasi banjir. Pasalnya, sedimentasi di sungai itu selain biang banjir juga menyulitkan nelayan menambatkan perahu.

“Pengerukan material sedimentasi di Kali Gayaran masih berlangsung,” tegas Kepala Dinas Kominfo Pemkab Lamongan, Sugeng Widodo, Minggu (2/11).

Ia menjelaskan upaya mencegah banjir ini melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS) dan Dinas Pekerjaan Umum Sumberdaya Air (PU SDA) Pemprov Jatim. Hal ini dilakukan sesuai masukan warga lantaran banjir sempat menggenangi sejumlah lokasi di kawasan setempat. Warga meminta normalisasi sungai dalam rapat koordinasi di Balai Desa Paciran, Kecamatan Paciran, beberapa hari lalu.

Selanjutnya, Pemkab Lamongan bersama BBWS dan PU SDA Pemprov Jatim bergerak cepat melakukan pengerukan menggunakan ekskavator pada Sabtu (1/11).

Kerja bareng akhirnya mempercepat mengangkat material sedimentasi di sungai. Sebab Seksi Operasional IV BBWS menyiapkan ekskavator amphibi, PU SDA Pemprov menyediakan ekskavator long dan Dinas PU SDA menyiapkan ekskavator standart. Adapun pihak Pemdes Paciran ambil bagian mengangkut sedimentasinya.

Rencana normalisasi dijadwalkan sepanjang 500 meter. “Dan ini sudah terlaksana sepanjang 350 meter. Sisanya sepanjang 150 meter berada pada kanan kiri jembatan Raya Deandles.Namun, pengerukan terhenti karena ekskavator amphibi milik Bengawan Solo trouble di lapangan,” jelasnya.

Pengerukan selanjutnya masih menunggu kesiapan ekskavator amphibi yang sedang dalam upaya perbaikan. Dengan pengerukan yang telah terlaksana sepanjang 350 meter tersebut, setidaknya membuat dampak genangan banjir di kawasan tersebut dapat diminimalisir.

Termasuk, aktivitas melaut ratusan nelayan setempat dapat berjalan lancar. Karena, sepanjang Kali Gayaran ini juga menjadi tempat sandar perahu nelayan.

Penulis: Ahmad YakubEditor: Bagus Suryo