Tugusatu.com- Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi. Wahyu mengungkapkan hal itu saat Apel Siaga Bencana di Graha Purva Praja (Islamic Center) Kota Malang, Selasa (23/9).
Wahyu menegaskan kesadaran kolektif itu masyarakat harus aktif menjaga lingkungan sekaligus siap mengambil tindakan bila terjadi situasi darurat.
“Apabila terjadi bencana, kita harus sigap memberikan bantuan dan memastikan keselamatan masyarakat. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, masyarakat adalah garda terdepan,” ujar Wahyu.
Karena itu, apel siaga ini bisa memperkuat koordinasi lintas sektor sehingga Kota Malang tetap tangguh menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Prayitno, mengatakan sudah memetakan titik-titik rawan banjir, longsor, dan angin kencang di sejumlah wilayah. Dari hasil pemetaan itu, BPBD menyiapkan rencana siaga yang mencakup jalur evakuasi, simulasi penyelamatan, hingga penambahan sarana dan prasarana penanggulangan bencana.
“Semua langkah mitigasi kami siapkan. Mulai dari pemantauan potensi bencana, peningkatan kapasitas personel, hingga alokasi anggaran darurat,” ucap Prayitno.
Prayitno menambahkan, kolaborasi dengan perangkat daerah dan partisipasi masyarakat menjadi bagian penting dari strategi penanggulangan. Edukasi kebencanaan melalui sosialisasi dan simulasi akan diperbanyak agar warga memiliki pemahaman dalam langkah penyelamatan dini.