DLH Kota Malang Ungkap Strategi Tingkatkan Kinerja Mengolah Sampah Jadi Energi, Kompos dan Briket

DLH Kota Malang menggelar pelatihan pengolahan sampah bagi masyarakat diikuti kader lingkungan di kelurahan, Rabu (24/9). Foto: Tugusatu/Maghfirotul Hasanah
DLH Kota Malang menggelar pelatihan pengolahan sampah bagi masyarakat diikuti kader lingkungan di kelurahan, Rabu (24/9). Foto: Tugusatu/Maghfirotul Hasanah

Tugusatu.com- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Jawa Timur, berkomitmen meningkatkan kinerja pengelolaan sampah secara terpadu, komprehensif dan berkelanjutan di level rumah tangga sampai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang.

Selama ini, DLH Kota Malang getol mengedukasi warga sembari menyalurkan alat komposting. Termasuk berupaya mewujudkan TPA Supit Urang yang sudah menerapkan sanitary landfill untuk program pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) dan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Refuse Derived Fuel (TPST RDF).

“Pengolahan sampah menjadi energi listrik di Supit Urang, kita sudah menyiapkan lahan 5 ha. Tapi prosesnya masih perlu koordinasi lagi karena kapasitas sampah yang dibutuhkan semula 1000 ton menjadi 2000 ton,” tegas Pelaksana Harian (Plh) Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang, Rabu (24/9).

Demikian juga rencana pengolahan sampah RDF dengan pendanaan dari Bank Dunia dan Kemendagri prosesnya terus bergulir.

Dalam waktu dekat ini, lanjutnya, pengolahan sampah menggunakan alat insinerator atau alat pembakar sampah terus diperkuat. Sampah dibakar habis, residunya untuk bahan paving block atau bata beton, juga menghasilkan produk briket dan cofiring pengganti batu bara. Proses pengolahan tersebut terus berprogres dan dievaluasi secara berkelanjutan.

Terpenting, DLH getol mengedukasi dan mendorong masyarakat demen memilah sampah organik dan anorganik sejak dari rumah tangga. Upaya guna meningkatkan kesadaran lingkungan sejalan dengan pelatihan pengolahan sampah bagi masyarakat.

Bank sampah

Adapun pelatihan pengolahan sampah menindaklanjuti Musrenbang di kelurahan, dan Musrenbang tematik sesuai kebutuhan warga. Selama pelatihan, DLH menyalurkan bantuan komposter sehingga warga bisa memproduksi kompos untuk pupuk organik dalam mengembangkan urban farming. Pelatihan juga untuk kaderisasi lingkungan di kelurahan.

Di TPA Supit Urang setidaknya menghasilkan 10 ton kompos per hari. Pengolahan sampah itu signifikan meningkatkan indeks kualitas lingkungan di Kota Malang.

Dari sampah yang terkelola juga memberikan efek berganda. Lingkungan menjadi bersih dan sehat sekaligus bernilai ekonomi menambah pendapatan warga. Selanjutnya, DLH akan memperluas jangkauan bank sampah.

Sesuai data di Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sumber sampah terbanyak dari rumah tangga sebanyak 371,09 ton menyusul perkantoran 2,44 ton, perniagaan 112,37 ton, pasar 23,45 ton, fasilitas publik 49,30 ton, kawasan 186,80ton, dan lainnya 32,89 ton.

Adapun komposisi sampah terdiri dari sisa makanan 54,39%, kayu ranting 13,60%, kertas karton 4,47, plastik 13,66%, logam 0,98%, kain 0,52%, karet-kulit 0,21%, kaca 1,78%, dan lainnya 10,39%

Saat ini, kinerja pengelolaan persampahan di Kota Malang sudah membaik. Sampah terkelola mencapai 98,97% atau 723,74 ton per hari, sedangkan pengurangan sampah 28,34% atau 207,23 ton per hari. Adapun timbulan sampah di Kota Malang sebanyak 731,29 ton per hari, dengan timbulan sampah per kapita 0,6 kg per hari.

Keterpaduan pengelolaan sampah berimbas membuat lingkungan bersih dan sehat. Semua itu terwujud dengan adanya TPA sanitary landfill, pusat daur ulang, stasiun peralihan antara, dan tempat pembuangan sampah terpadu. Saat ini, Kota Malang memiliki 72 TPS, 23 rumah pilah kompos dan daur ulang (PKD, dan 3 TPS 3R.

Penilaian Adipura

Saat ini, tim penilai Adipura berada di Kota Malang. Mereka bekerja dengan mendatangi dan melihat langsung pengolahan sampah di masyarakat.

“Penilaian Adipura sejak Agustus sampai Desember. Yang diminta tim juri melihat pengolahan dan pemilahan sampah dari rumah tangga dan berbagai tempat,” tuturnya.

Penilaian Adipura juga mendatangi pengelolaan sampah di Pasar Bunulrejo dan Pasar Sawojajar, termasuk di SDN Kauman, maupun SMPN 5. Terakhir, tim penilai Adipura akan mengecek TPA Supit Urang.

Dalam konteks ini, DLH Kota Malang optimistis meraih anugerah Adipura Kencana setelah dua kali mendapatkan piala Adipura kategori kota besar.

Penulis: Maghfirotul HasanahEditor: Bagus Suryo