Wali Kota Malang Tekankan GPM Merata Sampai Pinggiran Kota

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bersama Forkopimda saat GPM di Kedungkandang. Foto: Tugusatu/Maghfirotul Hasanah
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bersama Forkopimda saat GPM di Kedungkandang. Foto: Tugusatu/Maghfirotul Hasanah

Tugusatu.com- Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan gerakan pangan murah (GPM) bakal merambah masyarakat di pinggiran kota. Karena itu, Pemkot Malang berupaya mendekatkan layanan di lokasi terdekat saat menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

“Saya sudah minta Kadis Ketahanan Pangan, camat, dan lurah untuk mendata titik-titik tertentu. Banyak masyarakat yang membutuhkan SPHP tetapi terkendala jarak dan biaya transportasi. Jadi, kita akan cari pola agar SPHP bisa lebih mudah diakses,” kata Wahyu Hidayat saat GPM di Kantor Kecamatan Kedungkandang, Selasa (23/9).

Wahyu menegaskan beras SPHP masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama di kawasan pinggiran kota. Selama gelaran GPM, beras SPHP dijual Rp11.500 per kilogram, di bawah harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500. Strategi ini diharapkan dapat menekan kenaikan harga beras premium di pasaran.

Saat ini, stok beras SPHP melimpah dan mencukupi kebutuhan sampai Desember 2025.

“Kalau stok SPHP kita aman. Sama seperti yang saya sampaikan pada kegiatan sebelumnya di Mulyorejo dan Tunggulwulung, Kota Malang tidak ada keluhan dalam distribusi beras SPHP,” ujar Wahyu.

Posisi stok beras SPHP mencapai 40.000 ton. Dalam GPM di Kedungkandang, selain beras juga menjual minyak goreng 2.274 liter, gula 796 kilogram, telur 250 kilogram, tepung 3.250 kilogram, garam 150 kilogram, dan kecap 26 liter yang berasal dari Bulog dan Perumda Tunas. Kegiatan juga melibatkan kelompok tani (Poktan) Sumber Rezeki Merjosari yang menghadirkan komoditas sayuran, seperti tomat 80 kg dan 90 kg, cabai kecil 5 kg, dan cabai besar 10 kg.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi.

Slamet mengatakan harga cabai naik Rp2.000 per kilogram karena masa panen yang berkurang. Demikian juga harga telur juga mengalami kenaikan Rp1.000–2.000 per kilogram.

“GPM akan terus digelar hingga akhir tahun untuk menjaga keterjangkauan harga pangan di masyarakat,” pungkasnya.

Penulis: Maghfirotul HasanahEditor: Bagus Suryo