Cegah Stunting dan Diabetes Melitus, Poltekkes Kemenkes Malang Pengabdian Masyarakat di Desa Klepu

Tim dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, pengabdian masyarakat wilayah binaan Jurusan Keperawatan di Desa Klepu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Kamis (18/9/2025). Foto-foto: dok Poltekkes Kemenkes Malang
Tim dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, pengabdian masyarakat wilayah binaan Jurusan Keperawatan di Desa Klepu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Kamis (18/9/2025). Foto-foto: dok Poltekkes Kemenkes Malang

Tugusatu.com- Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, Jawa Timur, melakukan pengabdian masyarakat wilayah binaan Jurusan Keperawatan di Desa Klepu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Kamis (18/9/2025). Civitas academica kampus setempat melakukan pencegahan stunting atau tengkes dan diabetes melitus.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Jurusan Keperawatan ini melibatkan dosen, tenaga kependidikan, PLP Laboratorium, mahasiswa, dan warga. Adapun temanya tentang Pemberdayaan keluarga dalam upaya pencegahan stunting dan deteksi dini diabetes melitus.

Civitas academica Poltekkes Kemenkes Malang bersama masyarakat Desa Klepu melakukan pencegahan stunting atau tengkes dan diabetes melitus.
Civitas academica Poltekkes Kemenkes Malang bersama masyarakat Desa Klepu melakukan pencegahan stunting atau tengkes dan diabetes melitus.

“Kegiatan ini bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi khususnya aspek Pengabdian kepada Masyarakat, yang merupakan wujud peran serta Poltekkes Kemenkes Malang dalam menunjang program pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan cegah stunting,” tegas Ketua Jurusan Dr. Erlina Suci Astuti, S.Kep. Ners. M.Kep.

Erlina menjelaskan tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan kesehatan balita terutama dalam mencegah dan mengatasi stunting. Selain itu, lanjutnya, meningkatkan kapasitas kader kesehatan dalam memberikan penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat.

Program studi yang ambil bagian dalam pengabdian masyarakat ini di antaranya Program Studi Diploma III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang, Kampus II Lawang. Ada pula Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang. Termasuk Program Studi Ners Poltekkes Kemenkes Malang.

Dalam kegiatan itu, Dr. Hurun Ain, SKep. Ners., M.Kep memberikan penyuluhan tentang stunting dan pencegahannya. Materi pelayanan kesehatan tentang deteksi kejadian stunting pada balita oleh tim Dosen PLP laboratorium dan mahasiswa.

Para dosen dan mahasiswa juga melakukan pengukuran antropometri atau panjang badan/tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan balita. Juga pemeriksaan kadar Hb dan gula darah acak.

Pada kesempatan itu, Fitriana Kurniasari, SKep. Ners M.Kep dan tim memberikan konsultasi cara mencegah dan mengatasi stunting. Selanjutnya, Dr. Dyah Widodo, SKp., M.Kes memberikan materi peningkatan kapasitas kader, khususnya tips komunikasi kader kepada keluarga dan masyarakat.

Naya Ernawati, SKep. Ners. M.Kep dan tim menyampaikan teori dan praktik pengukuran antropometri. Para dosen dan mahasiswa juga memberikan stimulasi asupan protein untuk balita.

Perwakilan puskesmas Desa Klepu, Erni mengapresiasi dan menyambut baik peran aktif berbagai pihak yang berkontribusi membantu menangani stunting.

“Desa Klepu memiliki angka stunting yang tinggi, sehingga sangat tepat apabila Poltekkes Kemenkes Malang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di desa ini,” ujarnya.

Begitu juga Kepala Desa Klepu, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Siswanto menyampaikan terima kasih atas peran serta Poltekkes Kemenkes Malang turut membantu meningkatkan kesehatan masyarakat Desa Klepu.

“Desa Klepu memiliki tiga dusun dan jumlah penduduk lebih dari 8 ribu jiwa yang rata-rata penduduknya adalah petani tebu, kopi, dan cengkeh,” katanya.

Sebanyak 27 ibu dan balita juga 30 orang kader kesehatan desa sebagai peserta begitu antusias mengikuti kegiatan sampai akhir. Mereka bergembira terutama ibu yang memiliki balita mendapatkan pelayanan kesehatan untuk anaknya. Mereka juga berterima kasih mendapatkan penyuluhan kesehatan yang sangat berguna dalam mencegah stunting pada balitanya.

Demikian juga ibu-ibu kader kesehatan bersemangat mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas. Mengingat kegiatan ini telah memberikan manfaat luas bagi masyarakat, maka kegiatan akan dilanjutkan 10 Oktober 2025 dengan kegiatan monitor evaluasi balita stunting, edukasi ibu hamil dan deteksi dini diabetes melitus.

Sumber: Poltekkes Kemenkes Malang

Penulis: Bagus SuryoEditor: Tim editor