Tugusatu.com- Dengan melibatkan 60 tenant UMKM serta menghadirkan nuansa budaya tempo dulu, Pasar Legenda Stadsklok Kajoetangan (Paliska) 2025 di Kota Malang, Jawa Timur, resmi ditutup Wakil Wali Kota Ali Muthohirin pada Minggu (14/9).
Dalam sambutannya, Ali menyampaikan rasa syukur atas kelancaran penyelenggaraan Paliska 2025 yang berlangsung selama tujuh hari, meski awalnya hanya direncanakan lima hari. Ia mengapresiasi kerja keras panitia, budayawan, pelaku UMKM, pihak hotel, dan masyarakat yang berkontribusi dalam menyukseskan acara.
Menurutnya, Paliska tidak hanya menghadirkan suasana sejarah dan budaya tempo dulu, tetapi juga mampu menggerakkan ekonomi lokal.
Ali menegaskan Kota Malang tetap aman, nyaman, dan berkelas di tengah kondisi yang bergejolak. Ia menekankan pentingnya sinergi antara budaya, pariwisata, dan UMKM sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi kota. Dukungan dari Diskoperindag, Disporapar, hingga Bank Jatim juga diapresiasi, terutama dalam pendampingan UMKM.
Sementara itu, GM Hotel Trio Indah 2, Setyo, mengungkapkan bahwa perputaran ekonomi selama pelaksanaan Paliska rata-rata mencapai Rp15 juta per hari. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat memberikan efek domino positif bagi perekonomian Kota Malang.
Ke depan, Ali berharap Paliska dapat menjadi agenda tahunan dengan skala yang lebih besar dan lebih baik. Selain menjadi hiburan masyarakat, acara ini juga diharapkan menjadi perekat sosial, penguat persatuan, serta wadah kolaborasi untuk memajukan UMKM dan sektor pariwisata di Kota Malang.
“Dengan mengucap alhamdulillahi rabbil alamin, Paliska 2025 resmi kami tutup” ucapnya.