Wakil Wali Kota Malang Tekankan Mahasiswa Adaptif Berdaya Saing

Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin saat menjadi pembicara kegiatan pengenalan kampus mahasiswa baru di Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr Soepraoen/Kesdam V Brawijaya Malang, Kamis (4/9). Foto: Tugusatu/Maghfirotul Hasanah
Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin saat menjadi pembicara kegiatan pengenalan kampus mahasiswa baru di Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr Soepraoen/Kesdam V Brawijaya Malang, Kamis (4/9). Foto: Tugusatu/Maghfirotul Hasanah

Tugusatu.com- Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin menekankan mahasiswa harus adaptif dan berdaya saing di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu, jiwa nasionalisme menjadi keutamaan sebagai bentuk penyiapan mental.

“Generasi muda saat ini memiliki akses pengetahuan yang lebih luas dibanding generasi sebelumnya,” kata Ali Muthohirin saat menjadi pembicara kegiatan pengenalan kampus mahasiswa baru di Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr Soepraoen/Kesdam V Brawijaya Malang, Kamis (4/9).

Ali menegaskan generasi muda saat ini menghadapi tantangan berdimensi global semakin kompleks, mulai dari pengaruh media sosial, gaya hidup konsumtif, hingga ancaman lunturnya rasa cinta tanah air.

Menurut Ali, aset terbaik bangsa adalah mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa perlu menjaga jiwa sosial dan rasa nasionalisme agar tidak tergerus oleh arus perkembangan teknologi.

Pada kesempatan itu, Ali menyinggung soal bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada 2030. Para mahasiswa diharapkan mampu mempersiapkan diri agar bonus tersebut benar-benar menjadi peluang menuju Indonesia Emas 2045, bukan justru menjadi bencana demografi akibat rendahnya kualitas sumber daya manusia.

“Kalau mental petarung generasi muda hilang, mereka akan kalah bersaing. Jangan sampai kita hanya nyaman di dunia maya dan lupa menghadapi tantangan nyata,” ujarnya.

Selanjutnya, Ali menyampaikan Pemerintah Kota Malang berkomitmen menjadikan kota ini sebagai rumah besar bagi mahasiswa dari seluruh penjuru tanah air. Saat ini ada lebih dari 300 ribu mahasiswa yang menempuh pendidikan di Malang.

“Ekosistem pendidikan di Malang sudah terbentuk. Fasilitas pemerintah kota, seperti Malang Creative Center (MCC), perpustakaan, maupun ruang-ruang kreatif bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi,” tambahnya.

Ali berpesan agar mahasiswa baru tetap fokus menimba ilmu, menjaga integritas, serta memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada di Kota Malang. Saat mahasiswa menyampaikan aspirasi, lanjut Ali, tetap diperbolehkan. Namun ia mengingatkan agar hal itu dilakukan secara damai dan sesuai aturan.

“Harapan kami, mereka bisa mewujudkan cita-citanya sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara,” pungkasnya.

Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 932 mahasiswa baru. Serta bertempat di Kampus 4 ITSK Dr. Soepraoen.

Penulis: Maghfirotul HasanahEditor: Bagus Suryo