Tugusatu.com- Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM memastikan pelaksanaan Iduladha dalam kondisi aman setelah mengecek kesehatan hewan. Hewan kurban telah dipastikan bebas penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai dari lapak pedagang.
Wahyu juga mengecek kesiapan penyembelihan dan pengolahan daging sesuai standar. Setelah mengecek lapak pedagang hewan kurban di Sawojajar, Wahyu menggelar Rapat Koordinasi bersama Forkopimda dalam rangka Persiapan Hari Raya Iduladha di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Rabu (4/6).
Rakor membahas selain membahas kesehatan hewan, juga pelaksanaan salat Iduladha pada Jumat (6/6), kondusivitas lingkungan dan inflasi.
“Ini semua kita bahas, agar penanganan baik tingkat kota, kecamatan sampai kelurahan bisa kita lakukan dengan baik dan kemungkinan terjadi permasalahan bisa kita minimalisir,” tegasnya.
Dalam hal kepastian kesehatan hewan kurban, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang telah melakukan pemantauan secara mendetail di lapak pedagang maupun di masjid-masjid.
Bahkan, pelaksanaan pemeriksaan melibatkan akademisi dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Brawijaya (UB).
Pemeriksaan kesehatan hewan kurban sudah dilakukan pada 145 ekor sapi, 4.039 ekor kambing, dan 168 ekor domba. Hewan sebanyak itu tak ditemukan kasus PMK maupun penyakit Lumpy Skin Disease Virus (LSDV).
Seluruh hewan yang sudah diperiksa dan dinyatakan sehat diberi tanda kalung sehat, stiker sehat, serta ada berita acara hasil pemeriksaan kesehatan hewan ternak.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan UB drh Dyah Ayu Oktavianie, menyatakan sebanyak 916 mahasiswa dan 65 dosen turut berkontribusi mendampingi masyarakat selama Iduladha.
Kepala Unit Kemitraan Kelembagaan FKH UB Mira Fatmawati mengungkapkan Iduladha tahun 2024, ada temuan kasus PMK. Termasuk jeroan sapi dan kambing terutama pada hati ada cacing selain kelainan limpa dan jantung. Pada fisik hewan ada yang pincang dan tanduknya patah.
Di sisi lain, penjualan hewan kurban tahun ini lesu. Menurut pedagang hewan kurban di Sawojajar, Lufia, daya beli menurun lantaran baru 25 hawan kurban terjual ketimbang tahun lalu bisa mencapai 50 ekor dari target 75 ekor.