Komnas Disabilitas Apresiasi Kiprah Gerkatin Kabupaten Malang

Difabel Tuli di Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengikuti pelatihan keterampilan teknis pengoperasian forklift. Foto: dok Gerkatin Kab Malang
Difabel Tuli di Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengikuti pelatihan keterampilan teknis pengoperasian forklift. Foto: dok Gerkatin Kab Malang

Tugusatu.com- Komisi Nasional Disabilitas mengapresiasi Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN) Kabupaten Malang yang getol mendorong kesetaraan gender dan inklusi sosial di sektor infrastruktur. Upaya itu telah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia para difabel yang berkompeten sehingga mereka berdaya saing dan cepat terserap pasar kerja.

Komisioner Komisi Nasional Disabilitas, Jonna Aman Damanik, Rabu (21/5), menyatakan hadir di Kabupaten Malang untuk memotivasi para difabel. Termasuk mendorong percepatan rancangan peraturan daerah tentang disabilitas. Pada kesempatan itu, ia berdiskusi bersama para pegiat disabilitas dan pemangku kepentingan.

“Kami membangun kesepahaman bersama Bupati Malang Sanusi soal perda disabilitas,” tegasnya.

Ia menjelaskan telah mendorong penuntasan ranperda yang prosesnya sudah bergulir di Provinsi Jatim. Kini, progres memasuki tahap harmonisasi. Dengan lahirnya regulasi ini, lanjutnya, akan berimbas menginspirasi pemda lainnya.

Adapun dari sisi upaya peningkatan keterampilan para penyandang disabilitas, GERKATIN bersama Pemkab Malang telah berupaya melakukan sertifikasi melalui berbagai pelatihan.

Selama dua tahun terakhir ini, sudah banyak difabel menerima manfaat pelatihan dan keterampilan sekaligus tersertifikasi dalam hal sektor infrastruktur.

Para difabel menerima sertifikat usai pelatihan menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan mahir membuat desain infrastruktur. Pelatihan lainnya soal kemampuan pertukangan dan keterampilan teknis pengoperasian forklift.

Pelatihan oleh GERKATIN itu bagian dari Program Gender Equality and Social Inclusion in Infrastructure (GESIT). Didukung oleh Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT).

Dalam konteks ini, Komnas Disabilitas mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan GERKATIN Kabupaten Malang bersama Pemkab Malang. Alhasil, sebanyak 183 difabel sudah bekerja di 32 perusahaan. Agar lebih banyak difabel bisa bekerja, Pemkab Malang menggandeng Universitas Brawijaya dalam hal pembuatan aplikasi pencari kerja khusus difabel yang peluncurannya pada Juni 2025.

Kinerja baik ini bisa menginspirasi berbagai daerah di Tanah Air. Saat ini, Komnas Disabilitas sedang mendata 9.800 jabatan di Kementerian Pekerjaan Umum sehingga nanti membuka peluang lebih banyak difabel bisa bekerja di sektor infrastruktur, salah satunya operator alat berat.

Ketua GERKATIN Kabupaten Malang Eqik Yoga Pratama menyatakan sudah banyak lowongan pekerjaan untuk difabel.

“Saya yakin teman-teman mampu,” tegas Eqik didampingi juru bahasa isyarat, Meilisa Trisetya Arum.

Eqik berharap ada lebih banyak kegiatan kolaborasi sehingga terbuka peluang lebih lebar bagi para difabel yang tersertifikasi dan bisa bekerja. Hal itu dilakukan sembari mendorong pemda agar memenuhi fasilitas infrastruktur yang ramah dan kemudahan akses pendidikan secara layak bagi para difabel.

Dengan memberikan kesetaraan terutama infrastruktur dan pendidikan, kata Eqik, akan menjadi solusi mengingat para difabel kebanyakan hanya tamat SD dan SMP, dan belum banyak yang mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi.

Penulis: Bagus SuryoEditor: Tim editor