Wali Kota Wahyu Sebut Ngalam Idrek Sejahterakan Pekerja

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat saat memperingati Hari Buruh Internasional. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat saat memperingati Hari Buruh Internasional. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan implementasi Ngalam Idrek berusaha mewujudkan pekerja di Kota Malang sejahtera sejalan meningkatkan produktivitas nasional.

Karena itu, peringatan Hari Buruh menjadi momentum tepat memperkuat sinergi dan kolaborasi antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah daerah.

“Kami berharap kolaborasi pekerja, pengusaha, dan pemerintah daerah terwujud demi terciptanya lingkungan kerja yang harmonis, kondusif, dan berdaya saing,” tegas Wahyu Hidayat saat memperingati Hari Buruh Internasional bersama pekerja, pengusaha, dan pemangku kepentingan, kemarin.

Wahyu menjelaskan penekanan visi misi Menuju Kota Malang Mbois Berkelas sejalan dengan implementasi program Dasa Bakti Unggulan.

Dasa Bakti itu meliputi Ngalam Nyaman, Ngalam Asyik, Ngalam Seger, Ngalam Rijik, Ngalam Idrek, Ngalam Santun, Ngalam Pinter, Ngalam Laris, Ngalam Tahes, dan Ngalam Ngopeni.

Wali Kota Wahyu bersama Wakil Wali Kota Ali Muthohirin menjadikan Dasa Bakti unggulan sebagai perhatian utama sehingga masyarakat Kota Malang dalam menjalankan kehidupan sehari-hari bisa membaik dan layak sesuai harapan bersama.

Untuk itu, Wahyu mengajak semua pihak bersama mewujudkan SDM yang unggul dan industri yang harmonis. Dengan SDM pekerja yang berdedikasi, memiliki loyalitas dan profesional, akan membuat perusahaan semakin maju di era global yang menghadirkan persaingan ketat sejalan kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi.

“Kami berharap para pengusaha menjadikan pekerja sebagai aset penting perusahaan dan perlakukan mereka secara manusiawi sesuai aturan dan prinsip hak asasi manusia. Saya yakin produktivitas dan loyalitas pekerja yang tinggi akan membuat perusahaan semakin maju,” tuturnya.

Sedangkan dalam konteks hubungan industrial, lanjutnya, semua pihak agar mengutamakan dialog guna mencegah konflik yang pada gilirannya justru merugikan semua pihak.

Terkait hal itu, Wahyu memberikan masukan dalam menyelesaikan persoalan agar mengutamakan musyawarah dan mediasi untuk mencari solusi bersama yang baik secara bijak dan adil.

Dalam hal ini, Pemkot Malang akan menjadi mediator dan fasilitator yang efektif dalam menjaga hubungan industrial yang harmonis. Termasuk membuat kebijakan berpihak pada pekerja dan pengusaha sekaligus menumbuhkan investasi.

“Saya percaya dengan semangat gotong royong dan sinergi, Kota Malang sebagai kota kreatif akan semakin Mbois, berkelas dan humanis,” ucapnya.

Alhasil, Kota Malang yang kondusif akan mendongkrak investasi terwujud dari hubungan harmonis pekerja, pengusaha dan Pemda. Kerja sama baik ini tentu berimbas memberikan kepastian dan kenyamanan bersama.

Penulis: Bagus SuryoEditor: Bagus Suryo