Jatim Sukses Graduasi 500 KPM PKH

Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Malang, Jawa Timur, menyampaikan akan mengevaluasi penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang berusia produktif, Jumat (2/5). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Malang, Jawa Timur, menyampaikan akan mengevaluasi penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang berusia produktif, Jumat (2/5). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Sebanyak 500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Jawa Timur tergraduasi atau berakhir menjadi penerima bantuan sosial. Mereka kini hidup lebih baik dan berdaya setelah diintervensi lewat program pemberdayaan sosial ekonomi Jatim.

Pemerintah Provinsi Jatim berhasil memberdayakan peserta KPM PKH sampai akhirnya tak lagi miskin. Setelah tergraduasi, mereka menjalani wisuda di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Jumat (2/5).

Pada kesempatan itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf akrab disapa Gus Ipul hadir dalam wisuda, lalu melanjutkan kegiatan menghadiri dialog pilar-pilar sosial di Universitas Negeri Malang bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Gus Ipul menjelaskan Kemensos melaksanakan arahan Presiden Prabowo Subianto, bahwa pelaksanaan peningkatan program kesejahteraan sosial bersinergi antarkementerian dan lembaga, serta pemerintah daerah.

“Kemiskinan diatasi bersama dengan menghilangkan ego sektoral,” tegas Gus Ipul.

Dengan demikian, pengentasan kemiskinan ekstrem sampai nol persen terwujud pada tahun 2026. Adapun upaya menekan angka kemiskinan bisa turun 5 persen pada 2029 melalui berbagai cara, salah satunya sekolah rakyat.

Karena itu, Gus Ipul akan terus mengevaluasi pelaksanaan KPM PKH dari sisi data dan teknologi juga pengawasan. Evaluasi selama lima tahun sekali terutama mereka yang berusia produktif.

“Kalau penyandang disabilitas dan lansia tidak apa-apa. Kalau dia (KPM PKH) usia produktif, memiliki fungsi sosial yang utuh, harus lulus 5 tahun. Caranya pengalihan melalui pemberdayaan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB), Donny Sandito mengatakan 47 orang dari total 62 orang mantan penerima PKH di Kota Malang mengikuti wisuda di Universitas Brawijaya lantaran sudah tergraduasi.

Mereka sudah lepas dari kepesertaan program bansos reguler, yakni PKH dan program sembako. Sebab, mereka secara finansial sudah memenuhi beberapa kriteria bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari karena memiliki sumber pendapatan lain di luar pendapatan utama. Dengan demikian, mereka yang tergraduasi itu sudah memiliki pendapatan di atas Rp1,8 juta per bulan.

“KPM PKH menerima bansos sesuai komponen tanggungan keluarga yang jumlahnya paling banyak Rp1,8 juta. Komponen di antaranya ibu hamil, anak, lansia, disabilitas,” ujarnya.

Penulis: Bagus SuryoEditor: D. Wahjoeharjanto