Tugusatu.com- Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Kabupaten Malang, Jawa Timur, menggelar pelatihan pertukangan bagi penyandang disabilitas. Pelatihan ini untuk mendorong kesetaraan gender dan inklusi sosial di sektor infrastruktur.
Adapun kegiatan ini bagian dari program Gender Equality and Social Inclusion in Infrastructure (GESIT) dengan dukungan dari Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT).
Sebanyak 16 difabel mengikuti pelatihan selama tiga hari, yaitu Selasa (29/4) sampai Kamis (1/5) di SMKN 1 Singosari, Kabupaten Malang. Sedangkan penutupan pada hari keempat pada Jumat (2/5) sekaligus uji sertifikasi kompetensi.
“Kegiatan ini bertujuan memberdayakan penyandang disabilitas dengan keterampilan teknis konstruksi dan mendorong infrastruktur yang lebih inklusif,” tegas Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang, Yudhi Hindarto sembari memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami mendukung penuh program seperti ini karena membuka ruang bagi penyandang disabilitas untuk masuk ke dunia kerja. Sertifikasi kompetensi yang mereka dapatkan nantinya juga menjadi modal penting untuk bisa bersaing secara profesional,” imbuhnya.
Salah satu peserta pelatihan, Nabila Khoirunnisa, penyandang difabel tuli, turut membagikan pengalamannya.
“Saya sangat senang bisa ikut pelatihan ini. Para pelatih ramah dan sabar, dan saya jadi lebih percaya diri. Semoga ke depan saya bisa bekerja di proyek konstruksi sungguhan,” ungkap Nabila melalui juru bahasa isyarat, Fikri Aziz.
Program GESIT yang dijalankan dalam kemitraan Indonesia-Australia ini terus mendorong penerapan prinsip kesetaraan dan inklusi sosial dalam pembangunan infrastruktur. Diharapkan, pelatihan ini menjadi langkah nyata membuka akses setara bagi penyandang disabilitas di sektor konstruksi.