Bulog Malang, Jawa Timur, membeli gabah hasil panen di sawah maupun rumah petani Desa Randuagung dan Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Rabu (30/4).
Petugas Bulog bersama Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI-AD Koramil Singosari cepat bergerak membeli hasil panen padi agar petani bisa segera memulai tanam. Selain itu, upaya ini guna mencegah petani menjual gabah ke tengkulak dengan harga murah di bawah harga pembelian pemerintah (HPP).
“Kami menyerap gabah kualitas any quality hasil panen petani, langsung bayar di tempat,” tegas Pemimpin Cabang Bulog Malang M. Nurjuliansyah Rachman saat menyerap gabah milik petani di Dusun Karangkunci, Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jatim.
Saban hari, petugas Bulog dibantu Babinsa melakukan pembelian gabah langsung di sawah maupun rumah petani. Aktivitas seperti ini bisa berlangsung sampai malam hari.
Mekanisme pembelian gabah menerapkan sistem jemput bola setelah petani menyampaikan menjual hasil panen ke Babinsa. Selanjutnya, Babinsa meneruskan informasi itu kepada Bulog. Hari itu juga petugas Bulog mendatangi petani dan langsung membeli gabah kering panen Rp6.500 per kg sesuai HPP.
“Dalam sehari bisa menyerap 200 ton gabah,” ucapnya.
Saat ini, realisasi penyerapan gabah dan beras terus berlanjut sehingga menambah stok di gudang Bulog Malang. Data pengadaan gabah dua hari lalu sebanyak 16.000 ton. Adapun stok beras di gudang bulog sebanyak 38.000 ton. Dengan penyerapan langsung ke petani, Bulog Malang melakukan percepatan sehingga stok beras terus bertambah.
Dalam hal ini, Bulog Malang hadir merambah sawah dan rumah petani untuk menyerap gabah guna mempersempit ruang gerak tengkulak yang kerap menebas gabah dengan harga murah.
Pada kesempatan itu, Romli dan Kusnadi, petani di Dusun Karangkunci, Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, begitu semringah lantaran Bulog menyerap gabah hasil panen Rp6.500 per kg. Kedua petani itu mengaku beruntung ketimbang menjual gabah ke tengkulak yang biasanya dihargai Rp5.500 per kg sampai Rp6.000 per kg.
Sebanyak 1.342 kg gabah kering panen milik Kusnadi dalam 23 sak menghasilkan Rp8,723 juta. Gabah sebanyak itu dari panen di sawah seluas 6000 meter persegi. Setelah penimbangan, Bulog membayar langsung di tempat.
“Tentu sangat bersyukur, saya punya modal untuk tanam lagi mengejar awal musim kemarau ini,” tutur Kusnadi.
Proses penjualan sampai angkut dibantu oleh Babinsa Tunjungtirto Sertu Sunarko dan Babinsa Randuagung Pelda Donny Isma Sepriyanto. Setelah itu, kedua Babinsa bersama Bulog menuju Desa Watugede untuk menyerap gabah petani desa setempat.