Tugusatu.com- Bulog Malang, Jawa Timur, menyerap gabah dan beras hasil panen petani di sentra-sentra produksi padi, kini sudah mencapai 6.200 ton pada posisi Selasa (4/3).
Pemimpin Cabang Bulog Malang M. Nurjuliansyah Rachman, mengatakan realisasi penyerapan beras sebanyak 6.200 ton itu sudah mencapai 13% dari target 48.300 ton.
“Penyerapan sampai Februari masih on the track dengan melibatkan 30 mitra kerja di Kota Malang dan Gapoktan,” katanya.
Dengan capaian realisasi ini menambah stok beras cadangan pemerintah yang kini sebanyak 27.233 ton tersimpan di empat gudang Malang dan Pasuruan.
Ia menjelaskan Bulog Malang akan terus menyerap gabah dan beras petani.
“Bulog beli beras dari mitra kerja sampai di gudang Rp12.000 per kg. Beras terima di gudang dengan ketentuan broken 25%, menir 2% dan kadar air 14% dengan derajat sosoh 95%,” ucapnya.
Ia mengungkapkan tantangan menyerap beras dan gabah karena kebanyakan petani belum mengetahui peran Bulog. Karena itu, Bulog Malang mengajak semua pihak turut sosialisasi sehingga petani memahami bahwa Bulog bisa membeli gabah hasil panen petani bisa seharga Rp6.500 per kg.
“Belum banyak petani yang mengetahui bahwa Bulog siap membeli gabah kering panen sesuai HPP (Harga Pembelian Pemerintah). Gabah kualitas apa pun dibeli, Bulog bekerja sama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas,” ujarnya.
Saat ini, Bulog Malang turut ambil bagian dalam pengendalian inflasi selama Ramadan. Operasi pasar gencar saban hari menggelontor beras medium dan premium komersial.
Saat ini sudah 3 ton beras medium dan premium komersial dari stok mencapai 6000 ton telah didistribusikan ke pasar. Beras medium Bulog itu dijual Rp62.500 per kemasan 5 kg setara harga beras SPHP.