Tugusatu.com- Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan mengapresiasi capaian kinerja 11 program prioritas dengan hasil mengesankan.
“Apa yang telah kita capai bersama, berbagai progres dari 11 Program Prioritas merupakan hasil kolaborasi yang luar biasa. Ini adalah fondasi yang kuat untuk mewujudkan legasi yang berkelanjutan bagi Kota Malang,” tegas Iwan Kurniawan, Senin (17/2).
Iwan yang menjabat sejak Agustus 2024 berhasil menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah Kota Malang. Bahkan, PR selama satu dekade tuntas dalam waktu empat bulan.
Revitalisasi Pasar Besar Malang kini mendapatkan kepastian menggunakan APBN. Kini, progresnya sudah melakukan langkah strategis seperti komunikasi intensif dengan paguyuban pedagang, penyusunan Detail Engineering Design (DED), serta pemenuhan persyaratan dokumen teknis lainnya.
Iwan juga telah menginisiasi komunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum terkait pembiayaan sembari memastikan kelancaran proyek ini dan keberlanjutannya.
Demikian juga penanganan banjir di Jalan Soekarno-Hatta terealisasi tahun 2025-2026 menggunakan anggaran APBD Provinsi Jatim.
Selanjutnya, penanganan parkir di Kayutangan tuntas November 2024, lalu Dishub melakukan pembayaran pengadaan lahan pada Rabu (12/2/2025). Dengan kelarnya pengadaan lahan parkir itu menyelesaikan persoalan kemacetan lalu lintas dan solusi atas tingginya aktivitas pariwisata di kawasan setempat.
Soal penanganan persampahan, Iwan berhasil mengantarkan Kota Malang menjadi lokasi implementasi Local Service Delivery Improvement Program (LSDP) sekaligus menjadikan Kota Malang sebagai percontohan pengelolaan sampah bagi daerah lain.
Adapun implementasi program penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) melibatkan pemangku kepentingan. Dalam hal ini satgas penanganan ATS sudah menekan ATS pada periode September 2024 sampai Januari 2025. Kini, jumlah ATS di Kota Malang tinggal 3.406 anak ketimbang lima bulan lalu sebanyak 5.534 anak.
Pemkot Malang pun tak sendiri dalam pembangunan, melainkan melibatkan Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan pemangku kepentingan lainnya. Pelaksanaan sinergi dan kolaborasi dalam pembangunan telah membuat partisipasi publik meningkat. Para pengusaha turut ambil bagian membangun tempat pengolahan sampah terpadu dan membangun gedung SD.
Dalam hal pengentasan kemiskinan, Iwan membuat terobosan program Ngalam Gesit (Gerakan Sosial Terpadu). Prosesnya melibatkan organisasi perangkat daerah dan pemangku kepentingan. Ratusan warga menerima manfaat atas program ini. Mereka mendapatkan bantuan mulai sembako, modal usaha, sampai alat pertanian untuk meningkatkan kinerja dalam menjaga ketahanan pangan.
Agar pertumbuhan ekonomi meningkat dan masyarakat kian sejahtera, Iwan menyatakan program UMKM naik kelas telah mencapai progres signifikan. Pelaku UMKM banyak yang omzetnya meningkat setelah Pemkot Malang menerapkan kebijakan meningkatkan fasilitasi pelatihan, keterampilan, penyaluran modal kerja, dan kemudahan perizinan. Para aparatur sipil negara juga berperan aktif membeli produk UMKM, bahkan sejumlah pelaku usaha sudah ekspor produk ke berbagai negara.
Yang paling mengesankan, Pemkot Malang berhasil menjaga Pilkada 2024 dalam situasi aman, kondusif, dan lancar. Hal ini melanjutkan tren positif Pileg dan Pilpres.
Atas capaian yang mengesankan ini, Iwan terus memotivasi para ASN tetap bersemangat dan senantiasa meningkatkan kinerja.
“Hanya dengan komitmen dan inovasi bersama, Kota Malang dapat terus berkembang dan maju,” tuturnya.
Akhirnya, Iwan menyampaikan terima kasih kepada para ASN di Pemkot Malang atas kebersamaan selama ini dalam melayani masyarakat. Sejak tahapan belanja masalah, merumuskan 11 program prioritas, dan capaian kinerja, menurut Iwan merupakan kebersamaan yang tak terlupakan.
“Ini menjadi pengalaman tidak terlupakan. Dan belum pernah saya mendapat pengalaman seperti ini selama saya bekerja,” ujarnya.(*)
Sumber: Bagian Prokompim Kota Malang