Disporapar Kota Malang Perkuat Insan Kreatif Bangun Bisnis Digital Berdaya Saing Global

Sebanyak 85 kreator konten terpilih di Kota Malang mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) temu insan kreatif bertema conten creator untuk membangun bisnis digital era smart society 5.0, Kamis (3/10). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Sebanyak 85 kreator konten terpilih di Kota Malang mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) temu insan kreatif bertema conten creator untuk membangun bisnis digital era smart society 5.0, Kamis (3/10). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Rozza canda Aulia begitu gembira setelah karya Instagram buatannya memenangi lomba konten kreator yang diselenggarakan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang.

Pelaku UMKM produk rujak buah tampomas di depan Pasar Oro-Oro Dowo Malang, itu, tak sendiri, melainkan bersama dua pemenang lainnya, yaitu pemilik akun pantun insan kreatif dan peserta termuda.

Pagi itu, sebanyak 85 kreator konten terpilih mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) temu insan kreatif bertema conten creator untuk membangun bisnis digital era smart society 5.0, Kamis (3/10).

Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso mengumumkan pemenang setelah panitia melakukan penilaian. Erik meminta seorang kreator konten membacakan pantun terbaik.

“Bukan hasil Googling lo yo,” celetuk Erik menghangatkan suasana.

Sontak, sang pemenang pantun membacakan karya kreatif tersebut. “Pergi ke pasar membeli batik. Batik dipaket untuk wisuda. Senang sekali ketemu Pak Erik, orangnya ganteng dan awet muda.”

Pantun itu pun membuat suasana pecah dan peserta bimtek mengapresiasi dengan tepuk tangan bergembira bersama. Adapun pemenang peserta termuda berusia 20 tahun.

Selanjutnya, Erik mengumumkan para juara kompetisi utama, yakni lomba infografis dan videografis potensi ekraf. Para pemenang infografis, yaitu juara pertama Rafli Abitya, juara kedua Brammantyo, dan juara ketiga M. Khafidul Fikri.

Sedangkan pemenang lomba videografis, yakni juara pertama Rangga Tirta, juara kedua Aulia Rahma, dan juara ketiga Jamaludin.

Menurut Sekda Erik Setyo Santoso, ekraf menjadi kebutuhan tak terbendung di era kemajuan teknologi dan informasi. Itu sebabnya semua pihak harus mampu beradaptasi.

Dalam konteks ini, Pemkot Malang hadir untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan agar insan kreatif Kota Malang memiliki keterampilan dan keahlian.

Pembinaan pun berkelanjutan sehingga pelaku ekraf kian meningkat. Alhasil, tentu memberikan dampak multiplier effect pada proses pembangunan. Efek berganda itu menciptakan lapangan kerja signifikan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Imbasnya tentu menumbuhkan perekonomian di Kota Malang.

Saat ini, lanjut Erik, Coworking space atau tempat kerja bersama tersedia sehingga semakin memudahkan perusahaan rintisan saling berkolaborasi dalam mengembangkan jaringan usaha. Ekosistem ekraf pun bermunculan di Malang Creative Center (MCC).

Di MCC sebagai inkubator ekraf, sebanyak 17 subsektor ekraf berkembang pesat, yaitu arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, film animasi video, fotografi, kriya, kuliner, musik, fesyen, aplikasi, pengembangan gim, penerbitan, periklanan, televisi dan radio, seni pertunjukan, serta seni rupa.

Alhasil, kinerja pengembangan industri kreatif di Kota Malang terbilang moncer dengan capaian terdapat 186 startup dan studio, 10 major startup dengan angka valuasi lebih dari Rp2 miliar per tahunnya. Para pelaku ekraf itu tersebar di lebih dari 22 komunitas digital, 25 coworking space dan 21 kampus berbasis teknologi informasi.

“Peluang besar ini menekan angka pengangguran, menumbuhkan ekonomi dan mendongkrak perkembangan kota,” ujar Erik.

Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi menambahkan ekraf menyumbang sekitar 24%-26% dari total PDRB Kota Malang tahun 2023. Kemajuan ekraf signifikan karena memiliki daya tahan paling kuat terbukti selama masa pandemi.

Saat ini, ekraf di Kota Malang berkontribusi mendongkrak PDRB 2023 dengan kinerja meningkat ketimbang 2022 dengan kenaikan Rp9,7 triliun sehingga totalnya kini Rp93,05 triliun. Dengan demikian, ekraf signifikan menjadi andalan sehingga menumbuhkan perekonomian Kota Malang pada 2023 sebesar 6,02%, adapun pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 6,32%.

Bahkan, kemajuan ekraf memberikan andil menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Malang dari 7,66% menjadi 6,80% pada 2023. Termasuk turut menggerus angka kemiskinan di Kota Malang menjadi 3,91% pada Agustus 2024 atau terendah dalam 10 tahun terakhir dari semula 4,26%.

Reporter/Editor: Bagus Suryo