Tugusatu.com- Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menekankan pengendalian inflasi menjadi krusial selama proses Pilkada 2024. Pengendalian jangan hanya berfokus pada menurunkan inflasi saja, melainkan harus mampu mendongkrak daya beli masyarakat.
“Menjaga daya beli masyarakat dan menyiapkan Pilkada serentak menjadi perhatian saya,” tegas Iwan Kurniawan.
Karena itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) diminta menjaga stabilitas suplai bahan pangan pokok dan harga. Terpenting, memastikan daya beli masyarakat terjaga sesuai perintah Presiden Joko Widodo.
Strategi itu sejalan dengan menjaga kondusivitas Pilkada dan Hari Besar Keagamaan Nasional. Kedua hal itu perlu intervensi lantaran bisa berpotensi menimbulkan gejolak harga pangan. Sebab, pada 16 September nanti peringatan Maulid Nabi Muhammad, 27 November pemungutan suara Pilkada, 25 Desember perayaan Natal dan jelang Tahun Baru 2025.
Dalam konteks ini, Iwan bersyukur realisasi APBD 2024 sudah mencapai 49,37% per 12 Agustus 2024.
“Realisasi ini lebih tinggi daripada kabupaten dan kota se Indonesia yang hanya mencapai angka 31% serta lebih tinggi dari realisasi APBD di tingkat provinsi sebesar 41%,” katanya.
Karena itu, seluruh perangkat daerah didorong segera menyerap anggaran sesuai perencanaan. Realisasi APBD, lanjutnya, berimbas pada pembangunan yang optimal. Termasuk untuk menjaga daya beli karena menambah peredaran uang di masyarakat.
“Penekanan Presiden Jokowi bahwa makin cepat realisasi APBD, makin baik dampaknya terhadap perputaran uang dan daya beli masyarakat,” ujarnya.
Transaksi terbesar
Di sisi lain, Kota Malang meraih transaksi terbanyak dalam Pemanfaatan Pengadaan Barang/Jasa melalui Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo). Pelaku UMKM paling besar menerima manfaat karena produk mereka terserap.
Pemkot Malang mencatat nilai transaksi pada Jatim Bejo Rp50,998 miliar. Bahkan, nilai transaksi di katalog lokal Kota Malang menampilkan 55 etalase dengan 29.974 produk tayang. Transaksi tercatat sebanyak 3.206 senilai Rp228,094 miliar.
Dalam High Level Meeting TPID Kota Malang usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TPID, Senin (26/8), Iwan menekankan TPID jangan hanya fokus menurunkan inflasi, melainkan pengendalian juga mampu mendongkrak daya beli.
Sesuai data BPS, Kota Malang mengalami deflasi pada Juli 2024. Selama periode Mei-Juli, deflasi secara beruntun masing-masing -0,08%, -0,36 dan -0,01% (month to month/mtm).
Kegiatan usaha
Sementara itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang merilis kegiatan usaha triwulan dua 2024 tumbuh terakselerasi. Hasil survei kegiatan dunia usaha menyebutkan saldo bersih tertimbang kegiatan usaha triwulan dua sebesar 21,72% ketimbang triwulan pertama sebesar 9,97%.
Peningkatan didorong kinerja industri pengolahan, konstruksi, penyediaan akomodasi dan makanan minuman. Investasi triwulan kedua pun meningkat, tercatat 5,49% ketimbang triwulan sebelumnya 1,48%.
Begitu juga saldo bersih kondisi keuangan meningkat tercatat 10,62% daripada sebelumnya 7,95%. Kondisi keuangan dunia usaha membaik didorong oleh membaiknya akses kredit, kondisi likuiditas dan kondisi rentabilitas.
Namun, perlu diwaspadai pada triwulan ketiga, saldo bersih tertimbang dunia usaha diperkirakan melambat di angka 15,03% dibandingkan triwulan kedua sebesar 21,72%.
Sedangkan pantauan harga pangan pada Rabu (28/8), dalam kondisi stabil di sejumlah pasar. Harga eceran cabai Rp28.000 per kg dari harga grosir Rp22.000 per kg. Harga bawang merah dan bawang putih di pasar Bunulrejo Rp35.000 per kg.
Pedagang beras di Pasar Bunulrejo, Supriyono, mengatakan harga beras stabil. Beras medium merek tugu dan raja kemasan 5 kg Rp70.000. Beras mentari dan lahap Rp72.000 per kemasan 5 kg.
Beras premium kemasan 5 kg merek sania Rp75.000, beras sumi Rp77.000, masing-masing Rp78.000 untuk beras lombok, opung dan fortune. Hanya beras bintang saja Rp80.000.
“Beras paling murah ya SPHP Bulog Rp60.000 sampai Rp62.500 per 5 kg dari harga kulakan Rp56.500,” ucapnya.
Harga minyak goreng kita Rp15.000 per wadah. Migor Fortune Rp18.000 per liter kalau beli 2 liter Rp34.000. Gula kemasan dijual Rp17.500 per kg.
Reporter/Editor: Bagus Suryo
Sumber: Pemkot Malang, BPS, Bank Indonesia Malang