Tugusatu.com- Petugas enumerator bekerja mendata UMKM setelah mereka mengikuti Bimtek Koordinator dan Enumerator Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) pada 5-8 Agustus. Pendataan berlangsung tiga bulan kedepan.
“Petugas dan koordinator enumerator mendatangi pelaku UMKM untuk memperoleh data yang akurat. Data itu jadi bahan perencanaan dan analisis data mikro dan makro,” tegas Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Eko Sri Yuliadi, Selasa (13/8).
Eko menjelaskan pendataan menyeluruh meliputi jumlah tenaga kerja, pasokan bahan baku dan pasar. Termasuk struktur pendapatan.
Selain itu, petugas juga mendata permodalan, prospek dan kendala usaha mikro. Bahkan, penggunaan internet dalam menjalankan usaha, sistem waralaba dan kepemilikan menjadi bagian penting data yang dicatat.
“Petugas sebanyak 153 orang melibatkan Sahabat UMKM terdiri dari koordinator dan verifikatur,” ucapnya.
Kepala Bidang UMKM Diskopindag Kota Malang, Farid Suaidi mengatakan program pendataan UMKM dalam SIDT ini dari Kementerian Koperasi dan UKM. Prinsipnya, data UMKM sudah ada sehingga petugas hanya tinggal melakukan verifikasi.
“Ada 15 blok data di luar UMKM sektor pertanian yang akan dimasukkan. Targetnya 41.000 UMKM di Kota Malang,” ujarnya.
Dengan demikian, setiap petugas akan mendata 100 UMKM per bulan sehingga dalam tiga bulan mereka mendata 300 UMKM.
Pendataan ini penting karena potensi lokal UMKM dinilai masih lemah. Karena itu diperlukan data detail dan akurat untuk dasar mengambil kebijakan pembangunan mengembangkan UMKM. Nantinya, Kemenkop UKM akan mendata 80.000 pelaku usaha.
“Pedagang keliling pun juga didata. Petugas mendatangi dan mendata secara detail pelaku usaha sembari edukasi. Bila ada kekurangan legalitas, petugas menyarankan pelaku usaha mengurus kekurangan itu,” pungkasnya.
Reporter/Editor: Bagus Suryo