Penjabat Wali Kota Malang Waspadai Gejolak Harga Cabai Rawit Jelang HUT Kemerdekaan

TPID Kota Malang memantau harga dan stok pangan di Pasar Kasin, beberapa waktu lalu. Foto: Dok. Prokompim Kota Malang
TPID Kota Malang memantau harga dan stok pangan di Pasar Kasin, beberapa waktu lalu. Foto: Dok. Prokompim Kota Malang

Tugusatu.com, MALANG– Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mewaspadai inflasi komoditas cabai rawit, beras dan minyak goreng menjelang HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus.

Kendati Kota Malang mengalami deflasi pada Juli (month to month/mtm), akan tetapi Wahyu menekankan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tetap mencermati harga pangan yang berpotensi melonjak. Upaya itu agar inflasi terkendali.

“Inflasi kita baik, terkendali sehingga diapresiasi Mendagri. Sedikit terkoreksi cabai rawit, beras dan minyak goreng,” tegas Wahyu Hidayat, Selasa (6/8).

Saat ini, cabai rawit yang ditanam tiga bulan lalu oleh petani di Kota Malang atas dukungan Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kota Malang mulai panen. Pemkot Malang juga berupaya mengendalikan inflasi cabai rawit bekerja sama dengan Kabupaten Lumajang.

Menurut Wahyu, kerja sama antardaerah penting guna memastikan ketersediaan stok sekaligus untuk stabilisasi harga di pasar.

“Disperindag kerja sama antardaerah dengan Kabupaten Lumajang, ini menjadi solusi, kita beli untuk menekan harga,” ujarnya.

Sebelumnya, Pemkot Malang kerja sama dengan Kabupaten Probolinggo untuk menambah stok bawang merah. Terbukti, upaya itu mampu membuat harga komoditas tersebut stabil dari sebelumnya sempat melonjak.

“Kerja sama antardaerah dengan Probolinggo sempat beli bawang merah, kita bandingkan dengan bawang di Ngantang. Konsumen lebih tertarik produk Probolinggo,” ungkapnya.

Saat ini, Pemkot Malang menjalin kerja sama antardaerah dengan Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Blitar dan Lumajang.

Sementara itu, Bank Indonesia Malang menyebutkan sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Malang mengalami deflasi pada Juli sebesar -0,01% (mtm), lebih kecil dibanding bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar -0,36% (mtm).

Secara tahunan, Kota Malang tercatat mengalami inflasi sebesar 1,83% (yoy) dan 0,56% (ytd). Dengan demikian, inflasi tahunan Kota Malang periode Juli 2024 masih tetap terkendali pada kisaran rentang sasaran inflasi.

Adapun andil inflasi terutama cabai rawit, beras, sekolah dasar, kentang dan emas perhiasan masing-masing 0,08%, 0,06%, 0,04%, 0,03% dan 0,03% (mtm). Kenaikan harga cabai rawit dan beras dipicu oleh terbatasnya pasokan pasca berakhirnya musim panen.

Sedangkan pantauan harga cabai rawit di Subterminal Agrobisnis Mantung, Kabupaten Malang, di tingkat grosir Rp57.000 per kg, Selasa (23/8).

Reporter/Editor: Bagus Suryo
Sumber: Bank Indonesia Malang dan BPS