Kota Malang, Jawa Timur, mengalami inflasi pada Februari 2024 sebesar 0,50% (month to month/mtm) dan 2,64% (year on year/yoy). Beras masih menjadi penyumbang tertinggi inflasi dalam beberapa tahun belakangan.
“Harga beras secara rata-rata Rp11.000 per kg, lalu mengalami kenaikan Rp12.390 per kg dan merangkak naik sampai Februari ini,” tegas Kepala Badan Pusat Statistik Kota Malang Umar Sjaifudin saat rilis secara virtual, Jumat (1/3).
Komoditas penyumbang inflasi tertinggi selain beras 0,31%, juga cabai merah 0,09%, telur ayam ras 0,08%, daging ayam ras 0,04% dan kentang 0,02%. Dari sisi kenaikan harga kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil sebesar 0,47% (mtm).
Ia menjelaskan beras menjadi komoditas terbanyak mengalami inflasi selama periode lima tahun terakhir. BPS Kota Malang memantau harga beras petani di Jatim semula rata-rata Rp8.000 per kg dan harga beras di penggilingan Rp14.000 per kg . Dengan demikian harga beras di tingkat petani mengalami kenaikan sekitar 10,66% dan harga beras di penggilingan naik 11,39%.
“Ini membuktikan kenaikan harga beras lumayan tinggi ketimbang kenaikan harga di tingkat konsumen hanya sekitar 8%,” ujarnya.
Kenaikan harga beras di tingkat konsumen tidak setinggi di petani dan penggilingan karena Tim Pengendalian inflasi Daerah (TPID) bersama Pemda gencar mengendalikan harga pangan melalui berbagai upaya, salah satunya pasar murah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina mengatakan tekanan inflasi pada Februari 2024 masih terjaga di kisaran sasaran inflasi.
“Inflasi pada komoditas beras seiring menipisnya pasokan di tengah musim tanam,” ujarnya.
Adapun kenaikan harga cabai merah karena tingginya intensitas hujan. Sedangkan kenaikan harga telur ayam akibat pengaruh dari harga pakan, yaitu harga jagung dan konsentrat yang melonjak tinggi. Selain itu, afkir dini ayam petelur yang tidak produktif berimbas produksi telur menurun, pada akhirnya memicu kenaikan harga telur. BPS Kota Malang menyebut kenaikan harga telur hal biasa terjadi menjelang Ramadan.
Kendati harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan, akan tetapi warung tekan inflasi di Kota Malang membuat harga beras terjangkau sekaligus menjaga daya beli masyarakat.
Sejauh ini, Bulog Cabang Malang menambah stok beras semula 2.000 ton menjadi 8.500 ton. Beras sebanyak itu sudah disalurkan ke pasar, pengecer dan grosir sebanyak 1.424 ton per 1 Maret 2024. Pasar murah juga menggelontor 9.500 paket bahan pangan di 5 kecamatan pada 20-26 Februari 2024.
Bahkan, Perumda Tunas Kota Malang turut menjaga pasokan pangan. Pemimpin daerah pun rutin melakukan high level meeting pengendalian inflasi. Termasuk peningkatan kapasitas kinerja TPID pada 15-16 Februari 2024.