Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Jawa Timur, akan menambah toko tekan inflasi mbois ilakes di Pasar Klojen dan Pasar Oro-Oro Dowo. Hal itu guna melanjutkan tren positif menekan inflasi.
“Ya, akan kita perluas. Rencana di Pasar Klojen dan Pasar Oro-Oro Dowo. Nanti menjual bawang merah, bawang putih, lombok, beras dan gula,” tegas Kepala Disperindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi, Kamis (18/1).
Eko menjelaskan toko tekan inflasi mbois ilakes memberikan manfaat luas bagi masyarakat. Keberadaan toko itu pula sudah berhasil menstabilkan harga pangan, sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat.
Alhasil, inflasi di Kota Malang signifikan terkendali. Kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang mampu menurunkan angka inflasi Desember 2023 di angka 0,22% daripada Oktober 0,26% dan November 0,40%.
“Daya beli meningkat, maka pertumbuhan ekonomi berjalan. Otomatis tingkat pendapatan warga akan naik. Dampaknya, stunting akhirnya turun,” ucapnya.
Sebelumnya, Pemkot Malang sudah membuat tiga pasar, yaitu di Pasar Dinoyo, Pasar Blimbing dan Pasar Besar. Modal membuka tiga toko itu dari anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) Rp2 miliar.
Namun, belakangan, toko itu tutup. Menanggapi hal itu, Eko menyatakan toko bakal dipertahankan dan diteruskan mengingat manfaatnya ampuh untuk stabilisasi harga pangan.
Karena itu, lanjutnya, toko yang tutup akan segera di buka lagi. Bahkan, toko tekan inflasi mbois ilakes akan diperluas di pasar lainnya yang rencananya di Pasar Klojen dan Pasar Oro-Oro Dowo.