Sejumlah perwakilan warga Kota Malang, Jawa Timur, memberikan masukan ke Pemkot Malang soal pasar Induk Gadang, pedagang kaki lima (PKL) di Alun-Alun Merdeka, banjir dan kemacetan lalu lintas. Semua persoalan pelayanan publik itu disampaikan saat ngobrol mbois ilakes (Ngombe) putaran keempat, Senin (5/2).
Terkait hal itu, Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat responsif melayani sekaligus mencarikan solusi. Soal penataan PKL di Alun-Alun Merdeka, pengaturan akan dititipkan dalam redesain pembangunan menggunakan dana tanggung jawab sosial Bank Jatim. Alternatif itu agar ada alokasi penataan bagi PKL.
“Ini masih dalam kajian, jelas Perda tidak membolehkan PKL di Alun-Alun Merdeka. Karena itu Satpol PP menertibkan. Tetap kita mencarikan solusi,” tegasnya.
Soal banjir, penanganan sudah dilakukan sesuai masterplan drainase. Saat ini, penanganan sudah berjalan sesuai klaster. Alhasil, banjir atau genangan air saat hujan semakin berkurang.
“Ada skala prioritas sesuai klaster. Kita juga membuat sudetan ke sungai untuk mempercepat aliran air. Terpenting kesadaran masyarakat, jangan membuang sampah secara sembarangan. Saat membersihkan drainase dan sungai, kita menemukan kasur, bantal, guling, bahkan lemari dan kursi dibuang ke sungai,” ujarnya.
Terkait pasar Gadang, Pemkot Malang sedang mengkaji perjanjian kerja sama bersama investor. Setelah itu, akan melakukan pertemuan setelah mengetahui detail persoalannya.
“Kita pelajari dulu perjanjian kerja samanya dengan investor seperti apa. Saat ini masih dalam kajian. Setelah Pemilu akan kita panggil (investor),” ucapnya.
Wahyu menerima masukan dan keluhan warga terkait kemacetan dan jalan berlubang di pasar Gadang. Penyebabnya, pedagang rutin bongkar muat sehingga mengganggu akses jalan umum. Kemacetan pun kerap mengganggu mobilitas warga.
“Semua itu karena pasar Gadang yang belum terealisasi,” imbuhnya.
Karena itu, Pemkot Malang sedang mengkaji detail persoalan di pasar setempat. Selanjutnya, semua pihak terkait dipanggil guna mencari solusi. Sejauh ini, lanjutnya, berbagai upaya sudah dilakukan mulai penertiban sampai perbaikan jalan.
Namun, keadaan tetap sama seperti sebelumnya. Sebab, pedagang masih bongkar muat barang di akses jalan yang saat ini kondisinya berlubang.
“Sudah ada perbaikan jalan, tapi toh jalan tetap rusak karena bongkar muat di situ. Nanti kita panggil dulu investornya. Juga mengkaji PKS dan melihat masalahnya seperti apa. Di situ kan ada hak dan tanggung jawab,” tuturnya.
Wahyu menjelaskan akan segera membangun pasar Gadang agar persoalan cepat kelar. Dengan begitu, manfaatnya bisa dirasakan langsung masyarakat.
“Kalau enggak selesai, dampaknya semrawut dan kemacetan,” pungkasnya.
ISSN 3063-2145