Tugusatu.com- PT PLN Nusantara Power UP Brantas turut melestarikan ekosistem penyu melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bidang Lingkungan dengan menandatangani kesepakatan bersama kelompok Konservasi Penyu Segoro Lestari.
Kesepakatan Bersama sebagai wujud kepedulian dalam pelestarian keanekaragaman hayati ini bertajuk “Brantas Lestarikan Penyu (Banyu)” pada Kamis (5/9).
Adapun penandatanganan kerja sama ini antara Senior Manager PLN NP UP Brantas, Arfan dengan Ketua Kelompok Segoro Lestari, Sardianto.
Hadir dalam kegiatan itu Manager Business Support didampingi Specialist Kinerja Business Support, Senior Officer Kinerja SDM, Umum & CSR, Asman SDM, Umum & CSR, Asman Sipil & Lingkungan, serta Officer CSR.
Termasuk anggota kelompok Segoro Lestari beserta relawan ikut menyaksikan kegiatan yang merupakan kolaborasi pertama antara Segoro Lestari dengan perusahaan, dalam hal ini PLN Nusantara Power.
“Terima kasih kami ucapkan kepada PLN Nusantara Power. Terima kasih sudah bergabung dengan Segoro Lestari. Semoga kelompok konservasi ini lebih maju dan lebih giat melestarikan penyu di Pantai Serang,” kata Sardianto.
Senada dengan hal itu, Senior Manager UP Brantas, Arfan memberikan dukungan.
“Kami berharap kegiatan konservasi Segoro Lestari bisa sustain. Mudah-mudahan apa yang sudah di-support bisa bermanfaat dalam konservasi penyu,” tegas Arfan.
Setelah penandatanganan kesepakatan bersama selesai, lalu dilanjutkan dengan Turtle Talk, yakni melihat progres pembangunan kawasan konservasi penyu hingga pelepasan sekitar 126 ekor tukik atau anak penyu. Begitu telur penyu menetas, tukik langsung dilepas di Pantai Serang.
Pantai Serang merupakan pantai yang berada di Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Di Pantai yang terletak sekitar 45 km sebelah tenggara Kota Blitar, ini terdapat konservasi penyu yang dikelola oleh kelompok Segoro Lestari.
Konservasi ini dirintis oleh tiga warga yang peduli dengan habitat Penyu. Mereka adalah Sardianto, Sujarwo, dan Sujianto sejak tahun 2015 lalu. Mereka melakukan konservasi dan penyelamatan penyu dengan cara mengganti atau membeli telur penyu yang ditemukan warga.
Adalah Dita, Endik, dan Impron, warga Desa Serang, getol menyemangati anggota kelompok. Ketiga relawan sekaligus pegiat lingkungan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap ekosistem penyu itu telaten memberikan spirit. Alhasil, Segoro Lestari mampu bangkit pada 2022 dari sebelumnya vakum karena pandemi Covid-19.
Kini, Segoro Lestari pun dikenal masyarakat umum berkat kiprah tiga relawan ini yang rajin memposting kegiatan-kegiatan konservasi penyu di medsos. Begitu menetas, langsung dilepas. Itulah slogan mereka.
Reporter/Editor: Bagus Suryo
Sumber: PT PLN Nusantara Power UP Brantas
ISSN 3063-2145