Tugusatu.com- Harga gabah kering panen dan beras di Malang, Jawa Timur, mulai menurun sejak setelah Lebaran tahun ini.
Haji Sarman, petani di Desa Tunjungtirto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jatim, Senin (28/4), mengatakan harga gabah rata-rata Rp6.000 per kg dari sebulan sebelumnya menyentuh Rp7.700 per kg. Tak lama kemudian, harga menurun lagi menjadi Rp5.700 per kg.
Posisi harga gabah kering panen itu di bawah harga pembelian pemerintah yang dipatok Rp6.500 per kg.
Petani mengaku tak mengetahui penyebab fluktuasi harga tersebut. Yang jelas, mereka bertahan dengan situasi ini sembari menyiapkan musim tanam berikutnya.
“Panen kali ini sedikit turun. Sawah seluas 2.600 meter persegi dapat 14 kuintal gabah. Saya menjemur gabah mentari, nanti digiling dan berasnya dijual ke pasar,” tegasnya.
Harga beras
Harga gabah yang menurun sejalan dengan penurunan harga beras di pasar. Pedagang beras di Pasar Bunulrejo, Kota Malang, Ibu Supriyono menyatakan harga beras turun Rp200 per kg sejalan dengan melemahnya daya beli masyarakat.
Beras medium kemasan 5 kg dijual Rp72.500 dari sebelumnya Rp74.000. Sedangkan beras SPHP Bulog Rp60.000 per kemasan 5 kg.
“Daya beli menurun, perputaran penjualan melambat,” ujarnya.
Karena itu, ia belum memutuskan kulakan beras lagi lantaran stok beras sisa Ramadan lalu masih tersedia.
Stok bulog
Bulog Malang mengungkapkan stok beras di gudang Malang dan Pasuruan sebanyak 38.000 ton. Stok sebanyak itu meningkat dari sebelumnya 27.000 ton pada Maret 2025.
“Stok kami hampir 38 ribu ton,” tutur Pemimpin Cabang Bulog Malang M. Nurjuliansyah Rachman.
Adapun data realisasi penyerapan gabah dan beras sudah mencapai 16 ribu ton lebih setara beras posisi 28 April 2025.