Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Jawa Timur, bersama para pegiat kampung tematik bergotong royong memajukan pariwisata ramah lingkungan berkelanjutan. Mereka berkumpul di Kampung Bamboo Mewek Park Tunjungsekar meluncurkan Gerakan Gugur Gunung Bangun Kampung.
“Kampung Bamboo Mewek ini bisa jadi pilot project kampung tematik yang berbasis lingkungan dengan memperbanyak vegetasi tanaman sehingga selaras dengan program pengembangan ruang terbuka hijau,” tegas Sekretaris DLH Kota Malang Soni Bachtiar, Minggu (7/1).
Soni menyatakan peringatan Hari menanam 1000 Pohon ini berkolaborasi dengan Disporapar Kota Malang melalui Forkom Pokdarwis untuk mengisi kegiatan kampung tematik.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang Baihaqi menyatakan tercapainya target pajak dari sektor hotel menjadi indikator naiknya kunjungan wisata. Faktor pendorong yang membuat wisatawan kian meningkat karena Kota Malang ramah dikunjungi, udaranya bersih dan ramah lingkungan.
Selain itu, pelaku jasa wisata rajin menggelar event, apalagi Pokdarwis di 23 kampung tematik sudah memiliki kalender wisata yang saban tahun menyuguhkan berbagai pagelaran menarik memanjakan wisatawan.
“Ada event-event yang diselenggarakan dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kota Malang mencapai 6,32% (tahun 2022),” ujarnya.
Data terkini, jumlah kunjungan wisata pada awal Desember 2023 tercatat 45.115 wisatawan mancanegara dan 2.175.861 wisatawan nusantara, totalnya 2.220.976 wisatawan. Jumlah itu bertambah di akhir Desember, yakni 48.358 wisatawan mancanegara dan 3.002.894 wisatawan nusantara, totalnya 3.051.252 wisatawan sepanjang tahun 2023.
Sejauh ini, para pemangku kepentingan getol merawat lingkungan kampung tematik dengan mengusung spirit melestarikan lingkungan. Sebanyak 100 pohon dan 200 bunga telah ditanam saat Gerakan Gugur Gunung Bangun Kampung. Tujuannya untuk mewujudkan kampung tematik ramah lingkungan.
“Ini merupakan launching kegiatan Gerakan Gugur Gunung Bangun Kampung tematik di 23 Kampung Tematik Kota Malang selama setahun,” kata Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang Isa Wahyudi akrab disapa Ki Demang.
Ki Demang menjelaskan kolaborasi dalam wujud kerja bakti ini menyatu dalam gerakan menanam 1000 pohon yang diperingati setiap 10 Januari. Dalam hal ini, Forkom Pokdarwis, DLH Kota Malang dan pemangku kepentingan berkomitmen melestarikan lingkungan berkelanjutan.
Karena itu, gerakan turut melibatkan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Malang, Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) Korkom UMM, kampung tematik Kota Malang serta warga Tunjungsekar.
“Kami membuat gebrakan baru. Selama setahun akan ada Gerakan Gugur Gunung Bangun Kampung yang rencananya digelar di 23 Kampung Tematik Kota Malang secara bergantian,” ungkapnya.
Ragam macam varietas pohon bambu serta tanaman lain, lanjutnya, menjadi wahana edukasi berbasis lingkungan.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Kampung Bambu Mewek Dwi Sugihanto mengapresiasi kolaborasi dalam merawat kampung tematik. Hal itu menambah spirit bangkit kembali sebagai kampung yang berbasis wisata edukasi lingkungan.
Di objek wisata kampung setempat bisa untuk outbond, camping ground, tempat pameran UMKM, kegiatan kesenian seperti jaranan, bantengan, tempat pertemuan dan lainnya. Termasuk wahana bermain air serta kegiatan memancing. Bahkan, pengunjung bisa belajar berbagai jenis bambu dan kerajinan tangan.
ISSN 3063-2145