Tugusatu.com- Kota Batu dipilih sebagai penutup rangkaian nasional Pasar Rakyat UMi 2025, ajang yang mencatatkan 50.000 pengunjung di empat kota sebelumnya ini dibarengi dengan event SAE Awards 2025.
Pasar Rakyat UMi x Sae Awards 2025 berlangsung 28-29 November di Parkir Timur Balai Kota Among Tani ini menghadirkan ratusan pelaku UMKM serta penampilan musisi nasional Marcello Tahitoe (Ello) pada malam puncak, Sabtu (29/11/2025).
Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Ismed Saputra, menjelaskan bahwa agenda ini merupakan kelanjutan dari Festival UMi yang selama lima tahun terakhir menjadi program tahunan PIP.
Tahun ini, Pasar Rakyat UMi digelar di lima kota dan Kota Batu menjadi penutup rangkaian setelah sebelumnya berlangsung di Bukittinggi, Pekalongan, Bekasi, dan Maros dengan total lebih dari 50 ribu pengunjung.
Ia memaparkan bahwa sejak 2012 hingga 2025, PIP telah bekerja sama dengan 110 lembaga penyalur, mulai dari BUMN, koperasi, lembaga keuangan mikro, hingga badan usaha.
“Program pembiayaan UMi telah menjangkau 13,5 juta penerima dengan total penyaluran mencapai Rp56,1 triliun”ujarnya saat pembukaan Pasar Rakyat UMi x SAE Awards 2025, Jumat (28/11/2025).
Selain pembiayaan, PIP juga menjalankan program pemberdayaan berbasis komunitas melalui kampung UMi, seperti klaster organik di Puncak Dua, Kabupaten Bogor, klaster madu di Purwokerto, dan klaster tenun di NTT.

Wali Kota Batu, Nurochman, menyambut positif penyelenggaraan pasar rakyat ini sebagai bagian dari strategi penguatan ekonomi lokal. Ia menyatakan bahwa geliat perdagangan di Kota Batu telah tumbuh di atas 8% sejak 2024.
“Halaman Balai Kota Among Tani ini sangat terbuka untuk kegiatan UMKM. Event apapun yang kami gelar di sini selalu kami integrasikan dengan UMKM, termasuk PKL, sebagai media memberikan ruang tumbuh ekonomi,” tegas Nurochman.
Nurochman berharap kegiatan ini membuka akses pembeli yang lebih luas, membantu peningkatan omzet, serta memberikan ruang yang lebih tertata bagi pelaku UMKM untuk menampilkan produk lokal.
“Melalui pelatihan, pendampingan, pembiayaan UMi, sertifikasi halal, dan promosi terpadu sebagai upaya memperkuat ekonomi kerakyatan di Kota Batu,” pungkasnya.
Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Astera Primanto Bhakti, menyampaikan bahwa Pasar Rakyat UMi merupakan agenda rutin PIP setiap tahun dan selalu ditutup di salah satu kota, kali ini Kota Batu.
“Kegiatan ini tidak hanya memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, tetapi juga mendorong peningkatan peran UMKM dan UMi di setiap wilayah,” ujarnya.
Ia berharap masyarakat terus membeli produk UMKM binaan pemerintah, termasuk dari Kota Batu, untuk memperkuat roda ekonomi lokal. Saat ini, PIP memiliki satu koperasi mitra di Kota Batu dan berharap jumlahnya bertambah.
“Secara nasional, PIP telah menyalurkan pembiayaan kepada 11 juta pelaku UMi dengan total Rp44 triliun. Jumlahnya besar, jadi sayang kalau tidak dimanfaatkan,” tambahnya.
Astera juga menekankan bahwa Pasar Rakyat UMi bukan sekadar acara seremonial. Tim PIP juga melakukan survei dan pengumpulan data lapangan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas layanan bagi UMKM.






