Siswa SMPN 14 Kota Malang Antusias Bangga Sejarah Bangsa Lewat Program Museum Keliling

Siswa SMPN 14 Kota Malang semakin cinta sejarah dan kebudayaan bangsa lewat Program Museum Keliling, Rabu (21/5). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Siswa SMPN 14 Kota Malang semakin cinta sejarah dan kebudayaan bangsa lewat Program Museum Keliling, Rabu (21/5). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Para siswa-siswi di SMPN 14 Kota Malang, Jawa Timur, begitu antusias mengikuti kegiatan belajar sejarah dalam Program Museum Keliling. Program rutin Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang itu merambah sekolahan sembari mengenalkan koleksi Museum Mpu Purwa berimbas mengedukasi siswa, guru, dan masyarakat.

“Sampai Mei 2025 ini sudah mengunjungi sekolahan yang ke-9 dengan target 5 SD dan 5 SMP. Besok di SMPN 17 Malang,” tegas Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Juli Handayani, Rabu (21/5).

Ia menjelaskan Program Museum Keliling tahun 2025 menyentuh 10 sekolahan ketimbang tahun 2024 hanya 5 sekolahan. Tahun ini, sasarannya mengedukasi siswa SD dan SMP yang berada di pinggiran Kota Malang.

“Tujuan program ini memperkenalkan sejarah pada anak-anak. Sasaran pada sekolahan pinggiran, kita jemput bola sembari membawa koleksi museum Mpu Purwa untuk mengedukasi siswa,” ujarnya.

Sejauh ini, program telah berdampak luas bagi insan pendidikan dan masyarakat. Selain meningkatkan kecintaan dan kesadaran sejarah dan kebudayaan pada siswa, kegiatan Museum Keliling berimbas mendorong partisipasi publik turut merawat benda purbakala.

Kesadaran masyarakat tumbuh terlihat secara aktif melaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang bila ada temuan benda purbakala. Misalnya, temuan pada tahun 2023 pada ekskavasi dua makam di Arjosari dan Madyopuro, ada Yoni dari reruntuhan diduga bekas bangunan suci masa kerajaan di Kota Malang. Lalu, temuan itu dikoordinasikan dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur di Mojokerto.

Alhasil, dampak penerapan Program Museum Keliling Kota Malang membuat tingkat kunjungan di Museum Mpu Purwa Malang turut meningkat drastis. Pengunjung tahun 2024 tercatat sebanyak 18.000 orang dari siswa, mahasiswa, wisatawan mancanegara dan masyarakat umum.

Siswa-siswi SMPN 14 Malang antusias mengikuti Program Museum Keliling.
Siswa-siswi SMPN 14 Malang antusias mengikuti Program Museum Keliling.

Arca purbakala

Pagi itu, Program Museum Keliling menghadirkan pembicara Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang Rakai Hino Galeswangi yang memandu dalam mengedukasi siswa-siswi. Dua arca purbakala koleksi Museum Mpu Purwa Malang sebagai media pembelajaran, yaitu Arca Mahakala dan Arca Dewa Kuwera.

“Arca ini salah satu arca dewa dalam Agama Hindu,” tegas Rakai Hino Galeswangi sembari mengajak siswa berinteraksi dan berdialog.

Dalam suasana yang nyaman, materi sejarah disampaikan secara menyenangkan. Para siswa duduk bersama di pelataran SMPN 14 Malang, tepat di depan mereka ada dua arca peninggalan purbakala.

Program Museum Keliling ini sekaligus menandai Hari Museum Internasional yang diperingati setiap 18 Mei. Para siswa kelas 7 SMPN 14 Malang terlihat antusias belajar sejarah dan kebudayaan lewat peninggalan purbakala.

Sejumlah siswa di antaranya Ezzar Krisna, Aulia, dan Parang Syahodo, begitu juga siswa lainnya, mendapatkan pengetahuan secara utuh tentang arca dewa yang menjadi bagian dari ikonografi, yaitu ilmu atau seni teknik membuat arca.

“Arca Mahakala dan Arca Dewa Kuwera menceritakan nilai luhur dan perjuangan, ada kaitannya dengan bangunan suci,” tutur Rakai Hino Galeswangi.

Menurut Rakai, Program Museum Keliling telah memberikan pemahaman begitu berharga sehingga siswa memiliki kesadaran semakin cinta sejarah dan kebudayaan. Anak-anak semakin memahami jejak para leluhur bangsa yang bisa mereka lihat sampai sekarang.

Bahkan, para siswa semakin mencintai Museum Mpu Purwa Malang yang memiliki koleksi masterpiece masa klasik, yaitu Prasasti Kanuruhan, Prasasti Muncang dan Prasasti Dinoyo 2.

“Di SMPN 14 Malang ini pesertanya lebih banyak, dan anak-anak antusias. Ada interaksi sehingga terlihat mereka memahami sejarah. Tujuan dari program Museum Keliling agar siswa memiliki pemahaman nilai budaya dan nilai sejarah,” pungkasnya.

Penulis: Bagus SuryoEditor: Tim editor