Bisnis Hotel Merosot, PHRI Sampaikan Keluhan di DPRD Kota Malang

DPRD Kota Malang rapat dengar pendapat bersama pelaku usaha hotel dan restoran, Senin (14/4). Foto: dok Tugusatu.com
DPRD Kota Malang rapat dengar pendapat bersama pelaku usaha hotel dan restoran, Senin (14/4). Foto: dok Tugusatu.com

Tugusatu.com- Pengusaha hotel dan restoran menyampaikan keluhan ke DPRD Kota Malang lantaran imbas efisiensi anggaran pemerintah telah menggerus kelangsungan usaha.

Ketua PHRI Kota Malang, Agoes Basoeki di DPRD Kota Malang, Senin (14/4), menyatakan kondisi terkini perhotelan sedang merosot usai Lebaran setelah sempat bernapas lega selama Ramadan. Sebelumnya, okupansi hotel rata-rata 80%, bahkan ada yang penuh. Hal itu setidaknya bertahan sampai 6 April 2025. Setelah itu, okupansi menurun drastis.

Karena itu, para pelaku usaha mencari cara agar bisnis perhotelan mampu bertahan. Salah satu upaya dengan menyampaikan keadaan mereka kepada dewan dan Pemkot Malang. Kendati belum terjadi PHK, akan tetapi sejumlah pengusaha sudah mengurangi jam kerja karyawan dari kerja seminggu jadi kerja 4-5 hari.

“Dampaknya, gaji karyawan berkurang,” katanya.

Agoes mengatakan pengusaha selain dituntut membuat terobosan kreatif, mereka juga mendesak Pemkot Malang turut memberikan solusi.

“Event olahraga seperti sepeda dan lari bisa mendatangkan pengunjung dari luar kota. Pengalaman tahun lalu, gelaran ini memberikan dampak positif terhadap bisnis penginapan,” tuturnya.

Cara itu bisa menjadi solusi mengingat hotel kini sulit mengandalkan pendapatan dari rapat dan pertemuan.

Menanggapi keluhan PHRI, Anggota DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji menyatakan Pemkot Malang harus cepat bertindak. Semestinya, Pemkot Malang memberikan timbal balik pelayanan lantaran pajak hotel dan restoran mencapai Rp219 miliar.

“Berikan promosi yang masif dan kemudahan perizinan,” ujarnya.

Selain itu, Pemkot Malang agar mencari terobosan dengan menggandeng sektor swasta guna menggenjot kinerja pariwisata. Dari kerja sama itu diharapkan ada tambahan dana promosi.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi mengungkapkan telah menggulirkan berbagai event dalam rangka HUT Kota Malang ke-111. Dalam konteks ini juga berkaitan dengan program 1000 event olahraga, seni, budaya dan ekonomi kreatif setiap tahun di Kota Malang.

“Selama April-Mei akan ada gelaran Malang Sehat, Lari 5 K, dan jalan sehat,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Malang Arif Tri Sastyawan menyatakan berupaya jangan sampai ada PHK. Dalam hal ini, Pemkot Malang akan berkomunikasi dengan pelaku usaha. Selanjutnya berkoordinasi dengan perangkat daerah guna melaksanakan program 1000 event.

Penulis: Bagus SuryoEditor: D. Wahjoe Harjanto