Tugusatu.com- Pelaku usaha hotel dan resto di Kota Malang, Jawa Timur, menikmati berkah Ramadan di tengah efisiensi anggaran pemerintah yang begitu menekan.
Selama Ramadan, para pengusaha hotel dan resto bisa bernapas lega dari banyaknya pengunjung yang berbuka puasa bersama.
“Alhamdulillah, hotel dan resto yang menyajikan paket iftar atau buka bersama (bukber) rata-rata dipenuhi pengunjung,” tegas Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki.
Agoes yang juga General Affairs Manager The Shalimar Butique Hotel di Kota Malang, mengatakan pendapatan dari paket iftar bisa menyokong pendapatan hotel dan resto tetap bertahan, apalagi okupansi masih berkisar 10% sampai 20%.
Bahkan, penurunan pendapatan telah menimpa hotel-hotel tipe convention yang mengandalkan tempat, ruang, dan hall untuk kegiatan. Hal itu imbas dari kebijakan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
Karena itu, 92 anggota PHRI Kota Malang berharap ada peningkatan okupansi saat Lebaran. Sebab, rezeki dari pengunjung yang bukber Ramadan di hotel dan resto bila ditambah hunian meningkat akan sedikit melegakan pelaku usaha.
“Harapannya semoga saat liburan Idul Fitri nanti tingkat hunian hotel juga terangkat,” tuturnya.
Dengan okupansi yang meningkat, pelaku usaha bisa bertahan dan bangkit dari imbas kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang begitu menekan.
“Saat ini tingkat hunian hotel di Kota Malang masih berkisar 10% sampai 20%,” ucapnya.