DPRD Kota Malang Gercep Pastikan Stok Elpiji 3 Kg Aman

Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita memastikan stok elpiji aman selama Ramadan dan Lebaran. Foto: Tugusatu/ist
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita memastikan stok elpiji aman selama Ramadan dan Lebaran. Foto: Tugusatu/ist

Tugusatu.com- Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita gerak cepat mengecek stok elpiji menyusul adanya keluhan masyarakat bahwa elpiji bersubsidi itu kosong.

Sidak dilakukan menjelang Ramadan sembari memastikan stok pada Lebaran dalam kondisi aman. Karena itu, Amithya bersama anggota Komisi B mendatangi agen elpiji 3 kg dan pangkalan elpiji, selanjutnya menuju Pertamina.

Dalam sidak pada Jumat (14/2), dewan menerima penjelasan langsung dari agen, penyalur, dan PT Pertamina Fuel Terminal Malang. Bahkan, selama Ramadan, Amithya berkomitmen getol sidak bersama Forkopimda guna memastikan stabilitas bahan pangan.

“Kunjungan ke Pertamina untuk menindaklanjuti suara rakyat yang mengeluhkan kelangkaan elpiji 3 kg,” tegas Amithya.

Amithya menjelaskan keluhan dari warga itu terbanyak di Kecamatan Kedungkandang. Selanjutnya,
dewan mendata temuan lalu mengecek di lapangan.

“Temuan ditindaklanjuti, ada yang harus lintas kelurahan. Kekurangan elpiji selama 2-3 hari, sekarang sudah lancar kembali,” kata Amithya.

Selama melakukan sidak, dewan akan rutin pengawasan. Pasalnya, akan ada banyak dinamika di tahun ini sehingga menuntut Komisi B intens berkomunikasi dengan pemangku kepentingan sekaligus memastikan melakukan monitoring.

Sementara itu, Manager Marketing PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Malang Regional Jatimbalinus, Choerul Anwar mengungkapkan Kota Malang mendapatkan kuota 35.053 metrik ton elpiji pada 2024. Sedangkan selama 2025 mendapatkan 34.478 metrik ton. Penurunan pasokan lantaran kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.

“Penyaluran 114 metrik ton per hari. Total 4.047 metrik ton sampai 12 Februari 2025,” ujarnya.

Sejauh ini penyaluran elpiji 3 kg lancar, akan tetapi Pertamina kesulitan mengendalikan di level bawah. Masih ada temuan tidak tepat sasaran terutama pelaku usaha semestinya tak boleh menggunakan elpiji bersubsidi, tapi faktanya di lapangan banyak yang menggunakan. Saat ini, Pertamina telah menerapkan aturan penggunaan KTP elektronik untuk pembelian di level bawah.

Adapun menghadapi Lebaran, Pertamina menyiapkan tambahan pasokan 4% kendati risikonya terjadi defisit di akhir tahun. Untuk itu, Pertamina minta pemangku kebijakan turut melakukan monitoring agar penyaluran elpiji bersubsidi tepat sasaran. (ads)

Penulis: Bagus SuryoEditor: Tim editor