Tugusatu.com- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Jawa Timur, meningkatkan kapasitas komunitas urban farming bekerja sama dengan perguruan tinggi. Dalam hal ini, Pemkot Malang menjadikan kampus sebagai narasumber sekaligus memotret usaha tani skala perkotaan yang menguntungkan.
“Kami terus melakukan pembinaan, tentu mengadakan pelatihan sinergi dengan kampus Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang menjadikan kampus sebagai narasumber untuk memotret budi daya apa saja yang bisa dikembangkan,” tegas Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi, Sabtu (26/10).
Selain pelatihan, lanjutnya, Dispangtan juga memberikan dukungan berupa bantuan sarana prasarana, yaitu hidroponik, benih, pupuk cair, dan pompa mengalirkan air di hidroponik.
“Urban farming kita integrasikan dengan usaha tani perikanan dan peternakan perkotaan skala pekarangan,” katanya.
Saat ini, kemajuan urban farming di Kota Malang memberikan manfaat mencukupi kebutuhan rumah tangga dan berfungsi sebagai pengendalian inflasi daerah. Pelaku usaha pun bermunculan skala UMKM tersebar di 57 kelurahan.
Di sisi lain, pengembangan urban farming menjadi bagian penting mendukung gerakan konsumsi pangan lokal. Kelompok warga menjadi ujung tombak turut mengedukasi, sosialisasi dan kampanye bahwa pangan lokal itu penting.
Dalam konteks ini, Pemkot Malang, Universitas Brawijaya, Bank Indonesia dan Badan Pangan Nasional getol mengedukasi masyarakat melalui seminar gerakan konsumsi pangan lokal. Seminar yang melibatkan 113 komunitas urban farming di Kota Malang itu menyongsong program makan bergizi gratis yang akan diterapkan pada 2 Januari 2025.
Selain mengikuti seminar, komunitas urban farming menerima bantuan bibit cabai dan ubi jalar.
Ketua pelaksana kegiatan gerakan konsumsi pangan lokal UB Abdul Ghofar mengatakan penerima bantuan sebanyak 113 kelompok urban farming. Mereka menerima 620 bibit ubi dan 4.000 bibit cabai. Bibit ubi jalar hasil riset ubi dalam karung varietas Brawijaya yang dikembangkan oleh Fakultas Teknologi Pertanian.