Tugusatu.com- Indeks Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DS) Kota Malang, Jawa Timur, pada semester pertama mencapai 93,9%.
Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan mengungkapkan hal itu dalam acara High Level Meeting Optimalisasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), Kamis (24/10/2024).
“Pertemuan ini menjadi daya ungkit kita, HLM adalah forum strategis, karena para pimpinan dan petinggi dari OPD penghasil PAD hadir, posisi ini yang memiliki peran penting,” tegas Iwan Kurniawan.
Capaian indeks TP2DS 93,9% lantaran Pemerintah Kota Malang telah menerapkan ETPD dalam pembayaran pajak daerah dan retribusi melalui QRIS, E-Commerce, ATM, Virtual Account, E-Wallet maupun E-Banking.
Belanja daerah juga sudah menerapkan sistem Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Online dan Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD).
Iwan menekankan indeks ETPD harus ditingkatkan pada semester dua tahun ini. Caranya dengan menerapkan langkah strategis gencar sosialisasi ke masyarakat dan aparatur sipil negara. Sosialisasi itu tentang manfaat dan cara penggunaan sistem elektronik dalam pengelolaan pajak dan retribusi daerah.
Selanjutnya, memaksimalkan penggunaan Elektronik Data Capture (EDC) dan EU Reader. Termasuk melakukan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap pelaksanaan ETPD.
Adapun implementasi ETPD pada pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah, lanjutnya, mendorong akuntabilitas dan efisiensi pengelolaan keuangan daerah. Masyarakat pun menerima manfaat kemudahan akses dalam melaksanakan kewajiban.
“Saya yakin dengan adanya forum ini, tentunya saya, Pak Sekda, Deputi BI, hadir agar para OPD yang melaksanakan kebijakan ETPD ini bisa terus berkomitmen.”
“Kita akan melakukan langkah-langkah, mulai dari sosialisasi, menerapkan ke berbagai pelaku usaha kuliner, mal, maupun parkir elektronik. Kita perkuat elektronifikasi ini,” ujar Iwan.
Pada kesempatan itu, Iwan menjelaskan optimalisasi ETPD dalam pengelolaan pajak dan retribusi bakal menggenjot Penghasilan Asli Daerah (PAD). Dengan begitu, masyarakat akan menikmati hasilnya. Terkait hal itu, Iwan meminta adanya komitmen bersama untuk menerapkan ETPD.
“Kita harus punya daya ungkit dan komitmen luar biasa. Kita tahu Kota Malang itu kota bisnis dan industri, potensinya itu luar biasa,” tuturnya.
Dalam konteks ini, kemajuan Kota Malang signifikan sejalan dengan pesatnya sistem pembayaran nontunai. Kini, sudah ada parkir elektronik. Begitu juga pelaku usaha dan jasa menerapkan sistem transaksi nontunai.
“Elektronifikasi ini akan memberikan dampak signifikan untuk peningkatan PAD. Sehingga pembangunan Kota Malang akan semakin baik,” pungkasnya.
Reporter/Editor: Bagus Suryo
Sumber: Bagian Prokompim Kota Malang