Tugusatu.com- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara resmi mengusulkan Kota Malang masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO (UNESCO Creative City Network/UCCN). Kota Malang lolos seleksi nasional memiliki unggulan Malang City of Media Art.
“Daya saing SDM, ekosistem yang semakin baik, termasuk dukungan Malang Creative Center, serta kolaborasi seluruh pihak, menjadi kekuatan yang akan dibawa oleh Kota Malang sebagai praktik terbaik dengan amanah sebagai Kota Kreatif Dunia,” tegas Penjabat Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, kemarin.
Iwan menjelaskan Kota Malang mewakili Indonesia masuk nominasi Kota Kreatif Dunia UNESCO 2025 merupakan amanah besar. Karena itu, perlu sinergi dan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak guna menjaga amanah tersebut. Dengan spirit hexahelix, Iwan optimistis Kota Malang lolos penilaian akhir oleh UNESCO pada 2025 mendatang.
Lolosnya Kota Malang mewakili Indonesia masuk jaringan kota kreatif dunia tak sendiri, melainkan bersama Ponorogo yang memiliki unggulan Craft dan Folk Art berbasis seni pertunjukan Reog Ponorogo.
Hal itu tertuang dalam surat Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI Nomor: B/SD/1722/DI.01.00/D.3.3/2024. Surat itu memberitahukan hasil seleksi nasional tahap akhir pengusulan nominasi anggota jejaring kota kreatif UNESCO (UCCN) tahun 2025.
Kini, di Kota Malang telah berkembang 171 startup digital dan 27.000 UMKM sejalan dengan kemajuan pariwisata. Para kreator muda bermunculan dari sekolahan dan 62 perguruan tinggi.
Kemajuan 17 subsektor ekraf signifikan, yaitu arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, film animasi video, fotografi, kriya, kuliner, musik, fesyen, aplikasi, pengembangan gim, penerbitan, periklanan, televisi dan radio, seni pertunjukan, serta seni rupa.
Bahkan, Malang Creative Center (MCC) sebagai inkubator 17 subsektor ekraf turut berkontribusi dalam mendongkrak PDRB bersama sektor lainnya sehingga kinerja meningkat sebesar Rp9,7 triliun dari total Rp93,05 triliun pada 2023.
Capaian itu sejalan kinerja perekonomian Kota Malang yang mengesankan, pada 2023 tumbuh sebesar 6,02%, adapun pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 6,32%. Imbasnya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Malang turun dari 7,66% menjadi 6,80%. Termasuk angka kemiskinan menurun jadi 3,91% pada Agustus 2024 dari semula 4,26%.
Dari sisi investasi, pada semester pertama 2024 di Kota Malang sudah melebihi target, terealisasi sebesar Rp1,9 triliun dari target setahun Rp1,4 triliun.
Reporter/Editor: Bagus Suryo