Tugusatu.com- Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyapa sopir angkot di Kota Malang, Senin (14/10). Emil memberikan solusi agar angkot tetap eksis melayani masyarakat.
Emil datang di Kota Malang selain menyapa sopir angkot, juga menemui pedagang Pasar Oro-Oro Dowo dan berdialog dengan komunitas masyarakat.
Dalam Pilkada 2024, Emil berpasangan dengan Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Pasangan Cagub-Cawagub itu nomor urut dua.
“Ini realitas zaman yang harus dihadapi bersama,” tegas Emil saat berdialog dengan sopir angkot.
Para sopir menyampaikan peremajaan angkot sempat dilakukan tahun 2012. Namun, dalam prosesnya menyisakan tanggungan berupa cicilan yang harus mereka bayar. Di sisi lain, pengguna angkot menurun akibat tergerus ojek online. Selain itu, anak sekolah demen mengendarai motor meski mereka belum punya Surat Izin Mengemudi (SIM).
Karena itu, Emil minta polisi agar menertibkan siswa yang belum memiliki SIM saat berangkat ke sekolah. Selanjutnya ada insentif pajak bagi kendaraan umum plat kuning. Hal itu dilakukan guna membantu sopir angkot.
“Harus ada pemetaan jumlah angkot dibandingkan kebutuhan. Termasuk analisis biaya apa bisa lebih murah,” tuturnya.
Menurut Emil, angkot bisa bertahan lantaran pasarnya masih tersedia dan terbuka. Bahkan, angkot membuka lapangan kerja karena banyak orang menggantungkan pekerjaan itu.
“Kita harus realistis. Masalah paling mendasar pada tingkat utilisasi atau manfaat penggunaan. Kebutuhan mobilitas masyarakat harus dipetakan sejalan dengan meningkatkan kenyamanan,” ujarnya.
Saat ini, ada angkutan umum Trans Jatim mengadopsi sistem Buy The Service (BTS) melayani rute antar kota dan kabupaten. Akan tetapi operasionalnya tetap berhati-hati sehingga tidak menggerus pasar angkot dan kendaraan umum lainnya.
“Soal BTS tentu dengan penuh kehati-hatian. Pemda harus ikut berkontribusi, karena ini layanan perkotaan sesuai algomerasi yang terukur,” pungkasnya.
Reporter/Editor: Bagus Suryo